Sebuah Seni untuk Menasihati Orang Lain ala Imam Syafi’i, Jangan Sampai Menjelek-jelekkan

1 Juni 2023, 07:27 WIB
Sebuah Seni untuk Menasihati Orang Lain ala Imam Syafi’i, Jangan Sampai Menjelek-jelekkan /pixabay.com/Peggy_Marco/

BERITA BANTUL – Sebuah seni untuk menasihati orang lain ala Imam Syafi’i. Jangan sampai menjelek-jelekkan orang lain di muka umum.

Imam Syafi’i adalah seorang ulama kenamaan yang fatwa-fatwanya diikuti oleh banyak dari umat Islam.

Nasihat-nasihat Imam Syafi’i pun diamini dan diamalkan oleh para pengikutnya.

Dialah seorang ulama dan imam bagi mazhab fikih yang banyak keputusan ijtihad disandarkan kepadanya.

Baca Juga: Hidup Itu Dibikin Biasa-Biasa Saja, Gus Baha: Pura-Pura Khusyuk Malah Bahaya

Salah satu hal yang dinasihatkan Imam Syafi’i kepada kita yang bisa kita amalkan hari ini adalah sebuah seni untuk menasihati.

Menasihati orang lain memang membutuhkan sebuah seni agar hasilnya memang baik dan tidak menyinggung orang yang menerima nasihat.

Sebagaimana yang kita tahu, menasihati orang lain ketika ia salah itu memang perlu. Hal itu untuk memperbaiki kesalahannya agar tidak terulang lagi.

Menasihati dengan sembarang menegurnya justru malah tidak baik karena berpotensi menjelek-jelekkannya dan menyinggung perasaannya.

Baca Juga: Geger Konflik Habaib dan Keluarga Wali Songo, Ini Nasihat Syekh Ali Jum'ah untuk Para Ahlul Bait

Salah dalam menasihati akan berakibat fatal, yakni hubungan sosial menjadi buruk dengan orang lain.

Jika hubungan sosial menjadi buruk, maka akan terjadi kerenggangan di antara sesama.

Dengan demikian, Imam Syafi’i memberikan saran kepada kita agar bisa menasihati dengan cara yang baik dan bijak.

Inilah sebuah seni untuk menasihati orang lain dengan cara yang baik menurut Imam Syafi’i.

Baca Juga: Habib Novel Alaydrus Solo Bongkar Satu Amalan yang Pasti Diterima Allah, Meskipun Riya dan Ujub

Hal itu telah Imam Syafi’i sampaikan dalam kumpulan syairnya, yakni dalam Diwan Al-Imam Al-Syafi’i.

تَعَمَّدني بِنُصحِكَ في اِنفِرادي

وَجَنِّبني النَصيحَةَ في الجَماعَه

فَإِنَّ النُصحَ بَينَ الناسِ نَوعٌ

مِنَ التَوبيخِ لا أَرضى اِستِماعَه

وَإِن خالَفتَني وَعَصِيتَ قَولي

فَلا تَجزَع إِذا لَم تُعطَ طاعَه

Silakan memberiku nasihatmu ketika aku sendirian dan jauhkanlah nasihatmu untukku ketika banyak orang.

Sesungguhnya (memberi) nasihat di depan banyak orang itu sama saja membuka rahasia yang aku tidak suka mendengarkannya.

Jika kamu berbeda pendapat dan tidak mau ikut perkataanku, maka kamu jangan tersinggung ketika kamu tidak diikuti (juga).

Demikian itulah perkataan Imam Syafi’i yang berisikan tips untuk menasihati orang lain dengan cara berseni.

Menasihati orang lain itu hendaknya dilakukan secara baik dan bijak, yakni ketika seseorang yang hendak kita nasihati itu tidak sedang berada di tengah orang banyak alias ketika sendirian.

Baca Juga: Jangan Jadi Imam Jarkoni, Ini Kisah Imam Busiri yang Dikisahkan Oleh Gus Baha

Hal itu dimaksudkan agar ia tidak malu karena yang demikian ini berpotensi menyingkap rahasia yang tidak ingin diketahui oleh orang lain.

Intinya, jangan sampai nasihat yang kita berikan ini justru menjelek-jelekkan orang yang kita nasihati di depan orang lain.

Sementara itu, jika nasihat kita tidak diterima oleh orang lain, maka hendaklah kita berlapang dada dan tidak tersinggung karenanya.***

Editor: Joko W

Tags

Terkini

Terpopuler