Cara Mengendalikan Amarah dalam Diri, Belajar dari 2 Tokoh Sufi Dunia

- 4 Februari 2022, 14:01 WIB
Cara Mengendalikan Amarah dalam Diri, Belajar dari 2 Tokoh Sufi Dunia
Cara Mengendalikan Amarah dalam Diri, Belajar dari 2 Tokoh Sufi Dunia /tangkapan layar facebook ulil abshar abdalla/

BERITA BANTUL - Orang gampang marah itu merugikan diri sendiri. Karena marah tidak ada untungnya buat kita. 

Kadang kita kalau marah merasa plong, padahal sebenarnya tidak. Potensi marah malah bisa datang tanpa diduga. 

Makanya, jangan pernah memelihara potensi marah dalam diri. Lenyapkan dengan belajar dari para bijak bestari.

Baca Juga: Kisah KH Abdul Hamid Pasuruan Menyadarkan Seorang Pemuda

Dalam konteks ini, sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari Ngaji Ihya di akun facebook Ulil Abshar Abdalla, 27 Januari 2022, dijelaskan bahwa ada ulama sufi besar bernama Malik bin Dinar yang hidupnya terbukti bisa mengurai masalah marah.

Lebih lanjut, Gus Ulil mengisahkan bahwa ada seorang perempuan berkata kepada tokoh sufi bernama Malik bin Dinar.

“Hai orang yang pamer.”

Lalu, Malik bin Dinar berkata, “Yang mengenal aku, kan hanya kamu. Bagaimana mungkin kamu menuduhkan riya/pamer?”

Maka, seolah Malik bin Dinar, berkata “--- iya, Kalau pun saya pamer, iya itu hanya kamu saja yang tahu.”

Jawaban ini secara implisit, mengakui bahwa ia pamer, meskipun hanya kepada dirinya – perempuan itu - saja.

"Walhasil, upaya Malik bin Dinar, berusaha menutupi dirinya agar tidak dianggap orang shaleh, tidak berhasil. Menyadari hal ini, Malik bin Dinar pun tidak marah pada wanita yang menuduhnya "riya'" tersebut," tegas Gus Ulil.

Baca Juga: 2 Ribu Jadi 2 Miliar, Kisah Gus Ulil Sowan Kepada Habib Syech Solo

Kisah lain juga disampaikan Gus Ulil tentang ulama yang mampu mengendalikan amarah.

Kisah ini ditunjukkan oleh Imam As-Sya’bi, yang mendapatkan caci-makian dari seorang laki-laki. Lalu ia berkata, “Kalau kamu benar, maka mudah-mudahan Allah mengampuni dosa-dosaku, dan kalau kamu dusta, maka mudah-mudahan Allah mengampuni dosamu.

"Biasanya orang gampang tersinggung dan mudah marah itu, karena terlalu tinggi mengargai diri sendiri, over-rating, menilai diri terlalu tinggi, sehingga jika ada orang lain berkata buruk tentang dirinya, merendahkan, maka itu membuat ia mudah marah, tersinggung," pungkas Gus Ulil.***

 
 

Editor: Muhammadun

Sumber: Facebook


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x