Banser pun segera sadar bahwa orang itu bukanlah tokoh keramat melainkan tak lebih dari orang tidak genap. Mereka berusaha memintanya berhenti pidato dengan cara sesopan mungkin masih dengan berjaga-jaga siapa tahu orang itu keramat betulan.
Ternyata malah membuatnya mengamuk tidak keruan dan baru berhasil diatasi dengan bantuan personil polisi dan tentara, yang lantas menyingkirkannya dengan paksa.
Keributan usai, tinggal banser ketawa-ketawa. Kubu banser lugu pun tak kalah ngakak ketawanya walaupun kubu banser disiplin meledek mereka habis-habisan.
Itu tandanya mereka semua masih sama-sama berakal. Kubu banser lugu tidak terus ngotot mengeramatkan si arab tidak genap tadi, karena mereka genap. Pasti kejadiannya berbeda seandainya banser-banser itu sama tidak genapnya.
Demikian kisah indah nan menarik ini, semoga bermanfat. ***