3 Karomah Syaikhona Kholil, Rela Jalan Sejauh 6 KM untuk Buang Hajat di Luar Makkah

- 9 Maret 2022, 09:14 WIB
3 Bukti Karomah Syaikhona Kholil yang Menggetarkan
3 Bukti Karomah Syaikhona Kholil yang Menggetarkan /facebook/udin/

BERITA BANTUL - Syaikhona Kholil Bangkalan punya prinsip yang sangat tegas tentang ilmu. Menghormati ilmu dan ulama serta tiap hal yang terkait dengan ilmu adalah kunci. 

Sekecil apapun itu, kalau punya nisbat atas ilmu, maka Syaikhona Kholil tak tanggung-tanggung memberikan penghormatan. 

Kisah-kisah karomah Syaikhona Kholil tak bisa dilepaskan dari totalitasnya yang luar biasa atas kemuliaan ilmu.

Baca Juga: Jutaan Manusia Ziarah Bangkalan, Ternyata Ini Rahasia Tingginya Karomah Syaikhona Kholil

Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari kanal youtube Penerus Para Nabi, dikisahkan tingginya penghormatan Syaikhona Kholil terhadap ilmu dan ulama, bahkan kepada ulama yang dulu pernah mengaji kepadanya. 

Dijelaskan, ada 3 bukti karomah Syaikhona Kholil yang mengantarkannya menjadi seorang ulama yang keistimewaan luar biasa. 

Pertama, menata sandal muridnya yang sudah jadi ulama.

Sebelum Syaikhona Kholil wafat, dikisahkan pernah mengaji kepada muridnya yang sudah menjadi kiai masyhur ahli hadits, yakni KH Hasyim Asy'ari Tebuireng Jombang. 

Baca Juga: Syaikhona Kholil Bangkalan Satu Guru dengan Habib Ali Sumtud Duror Saat Ngaji di Makkah

Syaikhona Kholil murni datang ke Tebuireng untuk mengaji, karena reputasi santrinya yang diakui dunia sebagai pakar hadits. 

Ketika selesai ngaji, Syaikhona Kholil mendahului menata sandal muridnya selayaknya santri yang ingin meraih berkah kiainya. Syaikhona Kholil tidak malu, karena memang begitulah adanya adab dalam ilmu. 

Tapi, dalam kisahnya, Kiai Hasyim Asy'ari juga berebut menghormati gurunya yang luar biasa dengan menata sandal gurunya. Jadi, kedua tokoh itu berebut menata sandal. 

Syaikhona Kholil berhasil mendidik santrinya bernama Kiai Hasyim Asy'ari baik dalam keilmuan maupun akhlaq. 

Baca Juga: Karomah Syaikhona Kholil: Didik Santri dengan Menguras Jamban, Isyarat Dahsyatnya Mbah Manab Lirboyo

Kedua, hormat pada kuda gurunya dari Bima. 

Syaikhona Kholil bukan saja menghormati ilmu dan ulama, tapi apa saja yang terkait dengannya juga dihormati. Suatu hari, saat sudah jadi kiai besar, Syaikhona Kholil naik dokar untuk menghadiri suatu acara. 

Saat di tengah perjalanan, Syaikhona Kholil berbincang dengan kusir dokar. 

"Ini kudanya bagus pak, dari mana ya?

"Dari Bima, Kiai," jawab sang kusir.

Mendengar nama Bima, Syaikhona Kholil langsung teringat dengan gurunya Syekh Abdul Ghani Al-Bimawi. Syaikhona Kholil ingat bahwa sang guru punya ratusan ekor dokar. Makanya, Syaikhona Kholil langsung turun dari dokar itu. 

Baca Juga: Karomah Gus Miek Kecil dalam Isyarat Batiniyah Kiai Mahrus Aly Lirboyo

Kok malah turun? Iya, Syaikhona Kholil khawatir kuda yang ditumpangi adalah keturunan dari kuda-kuda milik gurunya itu. Subhanallah.

Ketiga, rela jalan sejauh 6 KM untuk buang hajat di luar Makkah.

Saat masih mengaji di Makkah, Syaikhona Kholil punya adab yang luar biasa. Namanya juga manusia, pastilah punya kebutuhan buang hajat di kamar mandi. Apalagi kalau datangnya tiba-tiba, dimana saja pasti tak masalah.

Tapi itu tak berlaku bagi Syaikhona Kholil. Saat mengaji di Makkah, Syaikhona Kholil punya prinsip tak bisa ditawar. Tak boleh buang hajat di tanah suci. Ini harga mati. 

Makanya, saat ada keperluan buang hajat, Syaikhona Kholil rela berjalan sejauh 6 km keluar batas tanah suci. Semata-mata menghormati kemuliaan Makkah sebagai kota kelahiran Nabi dengan segala isinya yang sangat istimewa.   

Baca Juga: Sudah Lumpuh Dikejar Pedang, Karomah Syaikhona Kholil Mendidik Umat Bertaubat

 

Tiga keistimewaan ini menjadi salah satu penanda lahirnya sosok Syaikhona Kholil yang luas ilmunya, tinggi kharisma dan karomahnya, dan mampu lahirkan ulama-ulama besar pada jamannya. 

Demikian, semoga bermanfaat.***

Editor: Muhammadun

Sumber: Penerus Para Nabi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah