Karomah Gus Miek Kecil dalam Isyarat Batiniyah Kiai Mahrus Aly Lirboyo

- 8 Maret 2022, 18:05 WIB
Gus Miek dan KH Mahrus Aly Lirboyo
Gus Miek dan KH Mahrus Aly Lirboyo /kolase facebook/udin/

BERITA BANTUL - Gus Miek kecil sudah masyhur bagi para santri Ploso ihwal keunikan dan gaya nylenehnya. Karena putra ulama besar, dipahami sebagai satu keistimewaan yang langka.

Salah satu ulama yang mampu menembus mata batin Gus Miek adalah KH Mahrus Aly Lirboyo Kediri. Kiai Mahrus bukan saja dikenal luas ilmunya, tapi juga tinggi tingkat karomahnya. 

Gus Miek kecil yang jadzab itu kemudian berlabuh dalam pangkuan ilmu di Pesantren Lirboyo yang didirikan KH Abdul Karim.

Baca Juga: Zuhud Mbah Abdul Karim Lirboyo, Tidak Tahu Nominal Uang, Tidak Pernah Lihat Jumlah Salam Tempel

Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari kanal Youtube Bangkit TV, dikisahkan bahwa hubungan antara Pesantren Al-Falah Ploso dan Pesantren Lirboyo memang sangat akrab, terlebih hubungan para kiainya yang santun dan penuh karomah.

Dikisahkan, KH. A Djazuli Utsman, sang pendiri Pesantren Al-Falah Ploso seringkali menerima undangan-undangan pernikahan, perayaan hari Islam, acara pondok-pondok lain menyempatkan dirinya untuk hadir meskipun ke tempat yang lebih jauh.

Biasanya, Kiai Djazuli  dijemput bersama-sama dengan KH Marzuki Dahlan Lirboyo dan KH Mahrus Aly Lirboyo yang mana pada saat itu Pondok Lirboyo diasuh oleh kedua menantu Simbah KH Abdul Karim (sang muassis Pondok Lirboyo) Kediri.

Terkadang, KH Djazuli tampil mengisi acara baik sebagai pembicara dan pembacaan doa yang diisi oleh KH Marzuki Dahlan atau KH Mahrus Aly Lirboyo.

Baca Juga: GEGER SUNGAI BRANTAS, Gus Miek Hilang Tenggelam, Ternyata Ngaji dengan Nabi Khidir

Tiga kiai tersebut pada jaman itu menjadi rujukan masyarakat Kediri dan sekitarnya, karena keulamaan, kezuhudan, dan karomah yang dimiliki ketiganya. 

Kisah Kiai Mahrus Aly menembus mata batin Gus Miek dikisahkan santri Ploso bernama Rif'an. Santri ini mendengar kisah dari para ustadznya, bahwa pada saat menjelang ramadan tiba, Kiai Mahrus Aly datang ke Pesantren Ploso.

"KH Mahrus Aly datang ke Pondok Pesantren Al-Falah Ploso  Mojo Kediri dengan mengendarai mobil sedannya. Kiai Mahrus saat itu datang untuk mengambil Gus Miek agar dipondokkan ke Pesantren Lirboyo," kisah Rif'an. 

Menurutnya, keinginan KH Mahrus Aly meminta Gus Miek agar dipondokan di Lirboyo itu tidak lepas dari pandangan batiniyah, mata hati yang tajam.

Baca Juga: Rahasia Gus Miek Menyerap Ilmu Kewalian Mbah Dalhar Gunung Pring

"Mata batiniyah penglihatannya lebih tajam dari pada mata lahiriyah," kata Rif'an.

Kalau mata lahiriyah, katanya, hanya bisa melihat warna, bentuk, sinar dan lainnya dari jarak dekat.

"Sedangkan mata batiniyah dapat menjangkau hal-hal yang tak terbatas sampai ke alam metafisika (alam ghaib) dan dapat pula menjangkau peristiwa-peristiwa yang belum terjadi," turur Rif'an.

Saat menjemput Gus Miek itu, lanjutnya, mata batin KH Mahrus Aly mampu menembus sisi lain putra Kiai Djazuli.

"Tercatat dalam satu riwayat Gus Miek mondok di Lirboyo dua kali di tahun yang sama, kira-kira terjadi pada tahun 1953 M. Namun Gus Miek hanya 16 hari kemudian beliau pulang tidak mau kembali nyantri ke Lirboyo," tegasnya.

Baca Juga: Ijazah Ilmu Kebal, Menangkal dan Membalas Serangan Musuh dari Gus Maksum Lirboyo, Sudah Terbukti Ampuh

Selang beberapa bulan kemudian, lanjutnya, Gus Miek kembali lagi mondok di Lirboyo yang kedua kalinya.

"Di saat mondok yang kedua kalinya ini ada beberapa perilaku Gus Miek yang unik sewaktu di pondok seperti, suka menghindari guru, sering tidur di saat mengaji, meletakkan kitab di atas genting, sering bepergian ketimbang di pondok," pungkasnya.

 

Dari Lirboyo, Gus Miek kemudian keliling di berbagai kiai kenamaan di berbagai wilayah pulau Jawa.***

Editor: Muhammadun

Sumber: Bangkit TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah