“Dari Abdullah bin Amr, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Allah subhanahu wa ta’ala melihat kepada makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya’ban, lalu memberikan ampunan kepada hamba-hamba-Nya kecuali dua orang yang tidak diampuninya, yaitu orang yang bermusuhan dan pembunuh orang.” (HR. Ahmad)
Menurutnya, dari sekian banyak hadits keutamaan malam nisfu Sya’ban, ada dua orang yang sangat rugi.
Baca Juga: Didatangi Rasulullah Sejak Usia 5 Tahun, Ini 7 Karomah Putra Abah Guru Sekumpul
Pertama, orang yang melakukan kesyirikan. Syirik adalah dosa terbesar dan pelakunya tidak akan diampuni oleh Allah. Termasuk pada malam nisfu Sya’ban, orang yang melakukan kesyirikan tidak akan mendapatkan ampunan Allah.
Kedua, orang yang bermusuhan. Maksud orang yang bermusuhan dalam hadits tersebut adalah orang yang di hatinya terdapat kebencian kepada saudaranya seagama, karena urusan ribadi pribadi.
Sebagian ulama berpendapat bahwa kebencian yang menghalangi ampunan Allah adalah kebencian kepada para sahabat. Demikian pendapat al-Imam al-Auza’iy.
"Ada juga yang berpendapat, kebencian yang menghalangi ampunan adalah orang yang meninggalkan ajaran Ahlussunnah Waljamaah, mencela umat Islam dan menumpahkan darah mereka," pungkasnya.***