"Jadi, ujar Ibunda Abah Guru Sekumpul, baca surah Al-Insyirah sebanyak 17 kali. Setelah itu tiupkan dikepala kakanak, sebelum subuh, itu ujar Ibunda Abah Guru Sekumpul," kata Guru Banjar Indah.
Amaliyah yang sama juga dilakukan ayahanda Abah Guru Sekumpul. Amaliyah Kiai Abdul Ghani terkait cara dagangnya saat itu, yakni membuka warung minuman.
Biasanya ada saja orang yang membeli minuman itu tidak habis, entah itu sisa setengah atau sisa seperempat.
Bila orang yang tidak habis tadi ingin pulang, maka Kiai Abdul Ghani minta izin air yang tidak habis tadi diminta lagi untuk membersihkan sisa airnya. Padahal, sebagaimana lazimnya, yang membeli ini tidak masalah airnya entah dibuang atau diapakan.
Inilah sifat wara' ayahandanya Abah Guru Sekumpul, karena berprinsip bahwa yang sudah dibeli itu adalah hak pembeli. Maka dari itu, air sisa tadi harus dipinta lagi supaya tidak termakan hak orang lain.
Itulah tirakat dan amaliyah orang tua Abah Guru Sekumpul yang sangat dahsyat, sehingga putranya jadi ulama yang dicintai jutaan umat.
Kisah ini dilansir BeritaBantul.com dari kanal youtube Kisah Karomah Wali. Semoga manfaat.***