Network
BERITA BANTUL - Gus Miek waliyullah masyhur yang nyentrik. Dakwahnya di dunia hitam penuh dengan resiko yang luar biasa.
Saat datangi tempat maksiat itu, Gus Miek hadir dengan tingkat ruhani yang sangat tinggi. Tidak mudah, karena butuh kekuatan iman yang berlapis.
Kiai Hamid Pasuruan mengakui dunia dakwah Gus Miek sangat terjal, jarang yang mampu melakukannya.
Baca Juga: Gus Miek Blusukan di Diskotik Malam, Bukan Santri Saja yang Ingin Surga
Salah satu tempat judi yang sangat masyhur saat itu adalah NIAC Semarang. Ada juga BONANSA dan THR yang terkenal memiliki bandar dan backing yang kuat.
Saat itu, sekitar tahun 1970-1972, orang-orang dari massa partai berbasis Islam gencar menggelar aksinya memberantas kemaksiatan di tempat-tempat ini, tapi selalu gagal.
Tempat perjudian saat itu memiliki backing yang tak bisa dianggap remah, baik backing fisik maupun politik.
Para kiai dan ulama bingung. Tak bisa lagi menyentuh markas kemaksiatan yang merusak masyarakat itu.
Gus Miek hadir. Didatanginya NIAC, Bonansa dan THR, di sana Gus Miek turut bermain.
Baca Juga: Karomah Gus Miek Saat Masih Bayi, Harimau Besar Datang Langsung Berlutut Tunduk
Sebagaimana lazimnya main judi, Gus Miek datang dengan pakaian parlente. Tidak ada simbol kiai dalam dirinya. Para bandar juga tak tahu bahwa yang dihadapinya adalah sosok kiai sakti.
Saat bermain itu, Gus Miek sangat santai. Dibiarkannya para lawan dengan segala upayanya. Gus Miek rileks seperti tidak bermain.
Tapi, langkah-langkah Gus Miek selalu mengunci lawannya. Semua lawan yang bermian ditaklukkannya.
Hampir di setiap permainan para cukong-cukong itu menanggung kekalahan yang sangat besar.
Baca Juga: Jelang Wafatnya Kiai Djazuli Ploso, Begini Isyarat Gus Miek Kepada Putranya
Para cukong dan bos bandar perjudian tak pernah takut dosa dan azab. Yang mereka takutkan adalah kekalahan judi. Semua ketakutan itu terjadi ketika bertemu Gus Miek.
Pada akhirnya, tempat perjudian itupun hancur dengan sendirinya, hancur dari dalam, hancur sebab para pelakunya kapok dengan judi.
Tidak sedikit dari para bandar judi itu akhirnya taubat dan mengaji kepada Gus Miek.
Santri Gus Miek memang beragam, bukan melulu santri ala pesantren, tapi santri dari berbagai tempat maksiat yang taubat setelah bertemu Gus Miek.
Baca Juga: Rahasia Sakti Pawang Hujan Gus Miek, Derasnya Air Menyisih Seketika
Ketika menang judi, ternyata uang itu oleh Gus Miek dibuang ke laut. Subhanallah.
Gus Miek memang dakwah di dunia hitam, tapi tetap memeguh teguh syariat, bahkan sangat keras untuk dirinya sendiri.
Kisah karomah Gus Miek ini dilansir dari kanal youtube Penerus Para Nabi.***
