BERITA BANTUL - Kisah hidup Bung Karno selalu dikaitkan dengan heroisme kemerdekaan Republik Indonesia.
17 Agustus 1945 jadi momentum Bung Karno sebagai pemimpin Indonesia yang dikenang dan disegani dunia.
Tapi, kisah zakat fitrah Bung Karno juga sangat monumental, sangat penting jadi refleksi bangsa Indonesia.
Baca Juga: Hukum Membayar Zakat Fitrah Menggunakan Uang? Berikut Penjelasan Lengkap Beserta Dalilnya
Dikutip dari buku 'Suka Duka Fatmawati Sukarno', saat itu menjelang lebaran tiba. Bung karno Sang Proklamator itu ternyata sedang tak punya apa-apa. Uang kosong di sakunya.
Bung Karno akhirnya menemui mantan Menteri Luar Negeri Dr. Roeslan Abdoelgani untuk dicarikan uang.
“Cak, tilpuno Anang Thayib. Kondo’o nék aku gak duwé dhuwik,” kata Proklamator Kemerdekaan RI itu.
(Cak, teleponkan Anang Thayib. Beritahu kalau aku tak punya uang...)
Anang adalah keponakan Roeslan, tinggal di Gresik, seorang pengusaha peci (kopiyah) merek "Kuda Mas" yang sering dikenakan oleh Bung Karno.