Hal ini membuat Kiai Fu'ad Mun'im merasa khawatir, karena uang bekal perjalanan sudah habis.
Saat hendak berangkat, KH. Fu'ad Mun'im mengutarakan kehawatirannya pada sang ayahanda:
"Ngapunten, Abah! Sangune sampun telas." (Mohon maaf, Abah. Uang sakunya sudah habis).
Mendengar perkataan anaknya itu, Kiai Djazuli hanya menjawab singkat:
"Laa shohiba ilmin mamquutun." (Tiada seorangpun yang berilmu, menjadi terhina)
Apa yang menjadi jawaban ayahanda, rupanya belum dapat menghapus kekhawatiran Kiai Fu'ad Mun'im.
Baca Juga: Kiai Hasyim Asy'ari Buka Rahasia Kewalian Gus Miek yang Nyentrik, Kiai Djazuli Menangis, Apa Itu?
Di tengah perjalanan KH. Fu'ad Mun'im mengulangi perkataannya, "Abah, artone sampun telas." (Abah, uangnya sudah habis).
Dan jawaban KH. Ahmad Djazuli pun tetap sama, " Laa shoohiba ilmin mamquutun ."
Mereka akhirnya sampai di kediaman Kiai Hamid Pasuruan.