BERITA BANTUL – Banyak pakar yang mengatakan bahwa surah Al-‘Alaq ayat 1 sampai 5 merupakan wahyu awal yang diturunkan kepada Rasulullah saw. Gua Hira’ menjadi tempat diturunkannya 5 ayat pertama tersebut.
Hanya saja, yang dibincangkan kali ini bukanlah ayat 1 sampai 5, melainkan ayat terakhir dari surah ini, yakni ayat 19.
Begini lafal ayat 19 dari surah Al-‘Alaq tersebut:
كَلَّا لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ
Sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan bersujudlah dan mendekatlah (dirimu kepada Allah).
Baca Juga: Keindahan Surah Al-Bayyinah Ayat 8, Begini Penafsiran Al-Hallaj
Al-Hallaj, seorang sufi kenamaan yang dihukum bunuh untuk mengakhiri hayatnya, menafsirkan ayat tersebut sebagai berikut ini.
Dikutip dari buku Tafsir Al-Hallaj (Alifbook, 2020), sang syahid memfokuskan penafsirannya pada lafal wasjud waqtarib yang berarti bersujudlah dan mendekatlah (kepada Allah).
Menurut Al-Hallaj, di dalam ayat ini, ada maksud bahwa Allah tidak membolehkan tubuh ini meninggalkan tajalli melalui keindahan-keindahannya, itulah esensi penampakan sifat ketuhanan dalam kehambaan, karenanya Allah berfirman demikian, “bersujudlah dan mendekatlah.”