Kisah Ibrahim bin Adham yang Bekerja sebagai Pengurus Kebun Buah, Sungguh-Sungguh Amanah

- 31 Mei 2022, 20:23 WIB
/pixabay/stevepb/

 

BERITA BANTUL - Ibrahim bin Adham pada mulanya adalah seorang penguasa. Dia adalah seorang bangsawan yang mengubah haluan hidupnya dengan kezuhudan.

Pada akhirnya, Ibrahim menjadi seorang saleh dan pengamal tasawuf. Pekerjaannya tidak tentu, yang penting halal.

Dari kekayaan yang bergelimang, dia justru menuju kezuhudan yang sangat sederhana.

Ada satu kisah Ibrahim bin Adham yang sangat menarik dan penuh dengan keteladanan serta hikmah. Berikut ini sajian sederhananya.

Baca Juga: Kisah Hatim Al-Asham dan Seorang Pencuri Kain Kafan, Jalan menuju Pintu Tobat

Dikutip dari buku berjudul Tadzkiratul Auliya (Zaman, 2018) karya Fariduddin Attar, dikisahkan bahwa dalam sekian waktu yang lama, Ibrahim bin Adham bekerja sebagai pengurus kebun buah.

Dia bekerja pada pemilik kebun buah yang di dalam kebunnya terdapat tanaman buah delima.

Suatu ketika, pemilik kebuh buah menghampirinya seraya berkata, “Bawakan aku buah delima yang manis!”

Ibrahim pun membawakannya beberapa buah namun rasanya tidak ada yang manis, masam semua.

Baca Juga: Kisah Dzun Nun Al-Mishri dan Seorang Pangeran yang Melewatinya, Membuka Jalan Zuhud

“Bawakanlah buah delima yang manis!” perintah pemilik kebun itu lagi.

Ibrahim pun membawakannya beberapa buah lagi hingga sepiring penuh. Akan tetapi, buah delima yang dibawakannya pun masam.

“Engkau sudah melewatkan waktu begitu lama di kebun buah dan engkau tidak tahu seperti apa buah delima yang matang itu?” tanya si pemilik kebun.

Ibrahim menjawab, “Aku menjaga kebun Anda namun aku tidak tahu rasa buah delima karena tak pernah mencicipinya.”

Pemilik kebun itu pun terhenyak. Dia tidak menyangka bahwa pekerjanya itu sampai sebegitu hati-hatinya menjaga diri untuk tidak memakan buah yang ada di kebunnya.

Baca Juga: Kisah Ibrahim bin Adham dan Seorang Kaya namun Pengemis, Mana yang Kaya?

Ibrahim begitu amanah dalam mengurus kebun tuannya. Dia tidak pernah sekalipun memakan buah yang ada di kebun itu tanpa seizin pemiliknya karena itu bukan haknya.

Padahal, di antara ribuan buah yang ada di kebun, biasanya pengurus atau penjaga kebunnya tidak segan untuk mencicipi barang satu buah saja, apalagi buah yang sudah jatuh.

Lain halnya dengan Ibrahim bin Adham. Dia tidak seperti itu sehingga tidak bisa membedakan mana buah yang sudah matang berasa manis dan mana yang masih mentah berasa masam.

Baca Juga: Kisah Sufyan Al-Tsauri dan Seekor Burung yang Diselamatkannya, Kasih Sayang sesama Makhluk Allah

Ibrahim bukanlah orang yang diibaratkan pagar makan tanaman. Dia begitu kuat menjaga amanah yang diberikan padanya.***

 

Editor: Joko W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah