Kisah Umar bin Khatthab dan Ali bin Abi Thalib dalam Memahami Al-Qur’an, Kegeniusan dan Kesadaran

- 26 Juni 2022, 09:58 WIB
Al-Qur'an, kitab suci umat manusia
Al-Qur'an, kitab suci umat manusia /pixabay/shzern/

Demikian jawaban dari Ali. Ali menyatakan bahwa orang itu menyukai fitnah yang di situ diartikan sebagai harta dan anak. Harta dan anak itu fitnah sebagaimana dalam surah Al-Anfal ayat 28.

Orang itu juga membenci perkara yang benar dan itu adalah kematian. Kematian adalah hal yang pasti karena semua yang bernyawa pasti akan mengalami mati. Hal itu sebagaimana surah Qaf ayat 19.

Sementara itu, orang tersebut pun bersaksi atas sesuatu yang tidak pernah dilihatnya. Yang tidak pernah dilihat olehnya adalah Allah.

Baca Juga: Ini Cara Sedekah Menurut Para Ulama, Buya Yahya: Tidak Hanya Secara Sembuyi-sembunyi, Ternyata Bisa Juga

Setelah mendengar penejelasan dari Ali tersebut, Umar tersadar. Umar lantas bergumam, “Seandainya tidak ada Ali, niscaya Umar pasti binasa.”

Itulah kisah dua sahabat utama Rasulullah saw. Ketika itu, Umar menjabat sebagai khalifah dan Ali menjadi salah satu penasihatnya.***

Halaman:

Editor: Joko W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah