Kelima, Sah dan batal, suatu perkara dianggap sah apabila sesuai dengan perintah syariat dan mendatangkan pahala di akhirat.
Apabila ibadah wajib sudah sah dilakukan, kewjiban gugur dan mukalaf terbebas ari tanggung jawabnya.
Sementara itu apabila perkara syariat dianggap batal, ibadah itu tidak mendatangkan pahala di akhirat.
Selain itu, apabila ibadah wajib dianggap batal, kewajibannya belum gugur dan mukalaf harus mengulangi lagi ibadah tersebt hingga memperoleh status sah.***
Penulis: Mahasiswa Dika Ayu Pramesti, Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, STAI Sunan Pandanaran Yogyakarta.