Dalam Zuhud Apakah Tidak Perlu Menabung? Kisah Ashabul Kahfi dan Nabi Khidir Jadi Jawabnya Kata Gus Baha

- 27 Desember 2022, 18:04 WIB
Penjelasan Gus Baha Tentang Hukumnya Menabung dalam Agama Islam
Penjelasan Gus Baha Tentang Hukumnya Menabung dalam Agama Islam /youtube@Nu Nusantara/

HIKMAH - Dalam Zuhud Apakah Tidak Perlu Menabung? Kisah Ashabul Kahfi dan Nabi Khidir Jadi Jawabnya Kata Gus Baha.

Zuhud sering dimaknai sebagai kehidupan yang fokus ke akhirat dan meninggalkan perkara duniawi. Harta dan kekayaan sering dimaknai penghambat menuju akhirat. 

Gus Baha memberikan tamsil kisah Ashabul Kahfi dan Nabi Khidir terkait penjabaran makna zuhud, sehingga bisa dicerna dengan baik dan proporsional.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Ciri-ciri Seseorang yang Dicintai Oleh Allah, Cek Apakah Kamu Salah Satunya?

Kalau dinilai meninggalkan perkara duniawi, maka zuhud sering tak tak mau berhubungan dengan transaksi bisnis dan ekonomi. Semua diserahkan kepada Allah Swt.

Karena paham zuhud demikian, maka kehidupan sehari-hari para zahid (orang yang zuhud) disibukkan dengan amaliah akhirat, seperti wirid, dzikir, puasa, dan sebagainya. 

Makanya, transaksi ekonomi sering tak mendapatkan porsi dalam konsep zuhud. 

Gus Baha memberikan tanda penting terkait zuhud dengan makna simbolik dari kisah Ashabul Kahfi dan Nabi Khidir bersama Nabi Musa. 

Terkait dengan transaksi duniawi adalah menabung. Praktek menabung banyak dilakukan masyarakat, khususnya dijalankan di bank atau di koperasi simpan pinjam. 

Menurut Gus Baha, jika ada fatwa-fatwa zuhud (pertapaan) berlebihan yang melarang untuk menabung itu sebenarnya adalah omong kosong.

Halaman:

Editor: Muhammadun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x