"Blok mati otak akan terus menghadapi cacat struktural yang dalam di masa depan, yaitu NATO, yang tidak bisa melawan Rusia. Lalu apa gunanya keberadaannya?" kata Sheng Yi.
Sementara itu, dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov memberikan laporan terkait upaya AS dan NATO akan melancarkan serangan maut.
"Rusia segera memperkuat perbatasan baratnya. Sehingga tidak akan terpikir oleh siapa pun untuk menyerangnya," kata Dmitry Peskov dalam wawancara saluran TV Belarus 1.
Dalam laporan terbaru itu, Putin mulai membaca akan adanya potensi serangan militer ke wilayahnya.
NATO dikendalikan Amerika dan diprediksi menjadi kekhawatiran bagi Putin, sehingga dirinya langsung memperkuat sisi barat pertahanan negaranya.
"Shoigu melaporkan kepada Putin bahwa mereka (negara-negara NATO) memperkuat potensi militer mereka," kata Putin.
Putin langsung menginstruksikan untuk mengembangkan rencana meningkatkan dan memperkuat potensi militer kita di perbatasan barat.
"Tentu saja, ini akan dilakukan sedemikian rupa untuk melindungi kami dan menjaga keseimbangan yang diperlukan dalam segala hal. Sehingga tidak akan terjadi pada siapa pun untuk menyerang kami," katanya.
Baca Juga: Bayar Gas Pakai Rubel Rusia, Putin Siapkan Strategi Robohkan Hegemoni Barat?