Amerika Kendalikan NATO untuk Habisi Rusia, Putin Instruksikan Militer Siaga Perang

- 2 April 2022, 20:51 WIB
Amerika Kendalikan NATO untuk Habisi Rusia, Putin Instruksikan Militer Siaga Perang
Amerika Kendalikan NATO untuk Habisi Rusia, Putin Instruksikan Militer Siaga Perang /pixabay/Defence-Imagery/

BERITA BANTUL - Sejak akhir Februari 2022 lalu, pasukan Vladimir Putin sudah mantapkan diri untuk menembus wilayah Ukraina. 

Putin siaga penuh untuk tiap saat melakukan gertakan dan perang kepada siapa saja.

Suara tinggi Putin selalu siap dengan kekuatan penuh. Militer Rusia siaga untuk hadapi Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.

Baca Juga: Jet Tempur AS Bawa Bom Nuklir Menuju Langit Rusia, Putin Dikabarkan Sakit Kanker Tiroid

Dalam laporan terbaru surat kabar China, Global Times, diberitakan jika invasi Rusia di Ukraina bisa menjadi katalis bagi 'pemakaman' hegemoni AS dan akhir dari dominasi mata uang dolar di dunia.

Washington dikabarkan punya rencana besar, yakni jadikan konflik di Ukraina untuk melemahkan Moskow.

AS sangat ganas dalam memanfaatkan situasi tersebut demi memperoleh keuntungan ekonomi dan politik.

Dalam media China itu, Sheng Yi, seorang profesor di Universitas Fudan di Shanghai, mengatakan, Amerika Serikat sekarang mengendalikan Eropa dengan bantuan NATO. 

Baca Juga: Inteligen Inggris Sebut Rusia GAGAL, Putin Dikabarkan Meradang Kesakitan

Akan tetapi, fakta yang terjadi saat ini adalah aliansi tersebut justru menghadapi kesulitan.

"Blok mati otak akan terus menghadapi cacat struktural yang dalam di masa depan, yaitu NATO, yang tidak bisa melawan Rusia. Lalu apa gunanya keberadaannya?" kata Sheng Yi.

Sementara itu, dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov memberikan laporan terkait upaya AS dan NATO akan melancarkan serangan maut. 

"Rusia segera memperkuat perbatasan baratnya. Sehingga tidak akan terpikir oleh siapa pun untuk menyerangnya," kata Dmitry Peskov dalam wawancara saluran TV Belarus 1.

Dalam laporan terbaru itu, Putin mulai membaca akan adanya potensi serangan militer ke wilayahnya.

Baca Juga: Jaringan Tentara Bayaran Rusia Rekrut Jihadis Suriah Untuk Berperang Lawan Ukraina, Bayarannya Segini

NATO dikendalikan Amerika dan diprediksi menjadi kekhawatiran bagi Putin, sehingga dirinya langsung memperkuat sisi barat pertahanan negaranya.

"Shoigu melaporkan kepada Putin bahwa mereka (negara-negara NATO) memperkuat potensi militer mereka," kata Putin.

Putin langsung menginstruksikan untuk mengembangkan rencana meningkatkan dan memperkuat potensi militer kita di perbatasan barat.

"Tentu saja, ini akan dilakukan sedemikian rupa untuk melindungi kami dan menjaga keseimbangan yang diperlukan dalam segala hal. Sehingga tidak akan terjadi pada siapa pun untuk menyerang kami," katanya.

Baca Juga: Bayar Gas Pakai Rubel Rusia, Putin Siapkan Strategi Robohkan Hegemoni Barat?

Menurut dia, Kementerian Pertahanan sudah mengikuti perintah Vladimir Putin dalam membaca berbagai kemungkinan dan situasi.

Pada awal Maret, Sergei Shoigu melaporkan kepada Vladimir Putin bahwa Staf Umum telah mencatat peningkatan pasukan dari negara-negara Barat di dekat perbatasan Rusia.

Dalam laporan itu, peningkatan pasukan NATO ini terjadi hampir setiap hari di tepi barat perbatasan.

Rusia meluncurkan operasi militer khusus untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina pada 24 Februari.

Baca Juga: Bermaksud Damaikan Rusia-Ukraina, Mantan Pemilik Chelsea, Abramovich Justru Dapat Balasan Kejam dari Putin

Presiden Vladimir Putin menyebut tujuannya perlindungan orang-orang yang telah menjadi sasaran intimidasi dan genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun.***

Editor: Muhammadun

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah