"Mereka terlibat dalam interogasi tahanan yang kemudian dieksekusi. Itu informasi yang kami miliki," tambahnya.
Baca Juga: Tangkal Kapal Perang Angkatan Laut AS, Beijing Jatuhkan Terpedo di Laut China Selatan
Hebestreit menyebut pembunuhan massal yang ditargetkan angkatan bersenjata Rusia adalah bukti Vladimir Putin diam-diam menyetujui pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang.
Senada dengan juru bicara pemerintah, Kanselir Jerman Olaf Scholz telah menolak bantahan Kremlin dan malah menyebut Rusia sedang membuat kebohongan lain.
"Para pelaku dan atasan mereka harus dibawa ke pengadilan - kami mendukung semua upaya untuk mendokumentasikan kekejaman semacam itu dan tanpa henti sampai ke dasar mereka," tegas Scholz.***