BERITA BANTUL - Rusia dan Amerika Serikat terus melancarkan perang urat syaraf, khususnya usai Rusia terdepan dari Majlis Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (HAM PBB).
Perang terbuka Rusia-Amerika makin tak terelakkan. Joe Biden memuji PBB karena sukses depan Rusia.
Invasi Rusia ke Ukraina menjadi awal konflik besar yang tak berkesudahan.
Bagi Rusia, operasi khusus yang dilakukan mereka di Ukraina telah menarik masuk kekuatan Amerika Serikat (AS) dan sekutu Barat.
Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, menuduh Barat memprovokasi pertumpahan darah dengan memasok senjata ke Kiev.
Pengiriman peralatan tempur dan tentara bayaran, menjadi bukti Ukarina telah membuat potensi pertempuran meluas.
Adanya pasokan senjata dari AS dan Barat, menandakan Ukraina sengaja memancing Rusia menyerang mereka.
Rusia mengecam dan menilai jika tindakan negara-negara Barat sangat berbahaya dan provokatif.
Baca Juga: Hubungan Beijing-Washington Makin Tegang, Tersulut Ketua DPR Amerika Mau Kunjungi Taiwan