Usai Ukraina, Kini Taiwan Jadi Pelecut Perang Terbuka China-Amerika Serikat

- 9 April 2022, 17:36 WIB
Usai Ukraina, Kini Taiwan Jadi Pelecut Perang Terbuka China-Amerika Serikat
Usai Ukraina, Kini Taiwan Jadi Pelecut Perang Terbuka China-Amerika Serikat /Reuters/Dado Ruvic/

Para pemimpin Amerika menyerukan memperkuat pertahanan Taiwan, atas adanya potensi China meluncurkan invasi ke pulau otonom itu.

Menentang provokasi AS di Taiwan, Beijing mengatakan kedua situasi itu sama sekali tidak serupa. China masih menganggap jika Taiwan adalah bagian dari negaranya.

Departemen Luar Negeri AS mengesahkan penjualan peralatan Sistem Pertahanan Udara Patriot senilai 95 juta dolar (Rp1,3 triliun) ke Taiwan pada Selasa, 5 April 2022.

“Kantor Perwakilan Ekonomi dan Budaya Taipei di Amerika Serikat (TECRO) telah meminta untuk membeli dukungan Bantuan Teknis Kontraktor yang terdiri dari pelatihan, perencanaan, penempatan, penyebaran, pengoperasian, pemeliharaan, dan pemeliharaan Sistem Pertahanan Udara Patriot, peralatan terkait, dan elemen pendukung logistik; serta Peralatan Pendukung Darat Patriot, suku cadang, dan bahan habis pakai yang diperlukan untuk mendukung kegiatan Bantuan Teknis,” kata Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan AS (DSCA) dalam pemberitahuan kepada Kongres.

Baca Juga: 5 Kisah Unik Gus Dur: Mulai Hobi Nonton Film Sampai Suka Cuci Piring Sendiri

TECRO adalah kantor penghubung Taiwan di Washington, DC, yang berfungsi sebagai kedutaan tidak resmi karena pengakuan AS terhadap Republik Rakyat Tiongkok (RRC) sebagai pemerintah sah seluruh Tiongkok, termasuk Taiwan.

Sistem pertahanan udara MIM-104 Patriot hadir dalam beberapa versi, tetapi umumnya mampu menembak jatuh pesawat dan rudal balistik dalam jarak 100 mil.

Setiap peluncur yang dipasang di truk membawa empat rudal dan teritegrasi dengan beberapa peluncur lainnya, unit komunikasi, pusat komando dan kendali, dan susunan radar yang kuat.

Beijing mengecam keras penjualan tersebut. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Zhao Lijian mengatakan, tindakan AS sangat merusak kedaulatan, keamanan dan kepentingan pembangunan China, dan sangat merusak hubungan China-AS serta perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Baca Juga: Amplop Gus Mus yang Menggetarkan, Kisah Nyata Penuh Keteladanan, Sekali Baca Langsung Menangis

Halaman:

Editor: Muhammadun

Sumber: Sputnik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah