Sikapi Kasus di Desa Wadas, Ini Permintaan Putri Gus Dur Kepada Kapolda dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

9 Februari 2022, 11:24 WIB
Permintaan Putri Gus Dur Kepada Kapolda dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo /tangkapan layar Twitter @AlissaWahid/

 

BERITA BANTUL – Kasus sengkata tanah di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, berbuntut pada tindakan represif aparat Kepolisian kepada warga setempat.

Puluhan warga, tim kuasa hukum dan sejumlah aktivis ditangkap karena dianggap menghalangi petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang akan mengukur tanah untuk proyek pembangunan waduk di desa tersebut.

Kasus ini kemudian menjadi ramai di kalangan warganet. 

Baca Juga: Muhammadiyah Kecam Tindakan Represif Aparat, Minta Kapolri Kendalikan Anak Buah di Desa Wadas, Purworejo

Baca Juga: Detik Detik Istri Atta, Aurel Melahirkan, Berikut Doa Agar Dimudahkan Melahirkan dari KH. Maimoen Zubair

Mendengar kabar itu, Koordinator Nasional Gusdurian Alissa Wahid angkat bicara.

Sebagaimana dikutip beritabantul.com dari akun Twitter @AlissaWahid, pihaknya menyayankan tindakan aparat yang represif tersebut.

Putri KH Abdurrahman WahiTwittd (Gus Dur) itu mendesak Kapolda Jawa Tengah untuk membebaskan warga Wadas yang ditahan. Selain itu, ia juga meminta kepada Gubernur, Ganjar Pranowo untuk menunda pengukuran sampai selesai musyawarah
Pi

“Atas nama @GUSDURians, kami meminta Kapolda Jateng untuk membebaskan warga Wadas yang ditahan. Juga meminta kepada Gub Jateng pak @ganjarpranowo untuk menunda pengukuran dll sampai kita selesai bermusyawarah, dan menghindarkan clash antara rakyat dengan aparat Negara,” tulisnya.

Menurutnya, akar masalah sengketa tanah antara warga dengan pemerintah terletak pada paradigma pembangunan yang selama ini berjalan.

“Akar masalah ini ada pada paradigma pembangunan kita. Rakyat diminta menyerahkan tanah airnya kpd Negara, dengan dalih demi kepentingan lebih besar. Benar-benar rakyat itu (dianggap) kecil. Kalau menolak, dianggap membangkang kpd Negara. Dianggap diprovokasi. Boleh ditindak,” lanjutnya.

Baca Juga: Berjumpa Arwah Orang yang Telah Meninggal, KH Ma'ruf Khozin: Bukan Perkara yang Mustahil!

Seperti diinformasikan sebelumnya, warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah kembali ricuh dengan aparat kepolisian pada Selasa, 8 Februari 2022.

Kericuhan itu dipicu oleh ribuan polisi yang melakukan pengamanan terhadap rencana pengukuran lahan yang akan menjadi lokasi penambangan batuan andesit sebagai material pembangunan Bendungan Bener.***

Editor: Muhammadun

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler