Baca Juga: Penjelasan Gus Baha tentang Rahasia Nikmat Shalat Melampaui Indahnya Hubungan Suami Istri
Nabil Haroen mengajak kepada warga Nahdliyyin dan santri-santri di berbagai kawasan untuk cerdas berpolitik dan berpartisipasi aktif menggunakan hak politiknya.
“Sebagaimana perintah Ketua Umum PBNU, kita tidak boleh menggunakan NU sebagai kendaraan politik. NU itu untuk Khidmah dan melayani ummat. Namun, secara personal, kita juga harus aktif untuk bergerak di bidang politik, harus ada yang mewakili warga Nahdliyyin berjuang di medan jihad politik.”
Terkait dengan calon pemimpin Indonesia masa depan, Nabil Haroen mengajak agar warga NU memilih calon pemimpin yang punya rekam jejak bagus dan tidak pernah memecah belah. “Kita lihat saja rekam jejaknya, bagaimana sang tokoh ini dalam beberapa puluh tahun terakhir. rekam jejaknya kan jelas, apa kontribusinya bagi Indonesia dan rakyat? Jangan pilih calon pemimpin yang punya rekam jejak memecah belah,” ungkap Nabil Haroen. ***