Ada beragam tanggapan orang sekitar alasan eksekusi terhadap Al Hallaj. Sejumlah ahli fikih mengaggap vonis mati baginya adalah karena dia menentang ibadah haji (abthala al hajj).
Menurut mereka, Al Hallaj tidak mewajibkan kaum muslimin melaksanakan ibadah hajinya di Mekkah, tetapi cukup di hati saja.
Sebagian yang lain berpendapat bahwa hukuman mati terhadap Al Hallaj lebih disebabkan oleh motif politik. Dia dituduh sebagai tokoh yang berada di belakang gerakan politik Qaramitah atau Syiah Ismailiyyah, kelompok yang memberontak dan berusaha menggulingkan kekuasaan yang sah.
Dua pendapat terakhir ini memperlihatkan kepada kita bahwa pembunuhan atas Al Hallaj tidak karena pandangan-pandangan sufismenya.
Ekstasi-ekstasi terbuka Al Hallaj yang mengungkapkan "ittihad" atau "hulul", kemanunggalannya dengan Tuhan, “Akulah Kebenaran”, bukanlah faktor utama.
Berbeda dengan dua pandangan ini, Abu Bakar Al Syibli, teman sekaligus gurunya, menyatakan bahwa dia dibunuh karena menyebarkan rahasia-rahasia ketuhanan di hadapan publik awam.
Al Syibli mengatakan:
ان الله اطلعك علی سر من اسراره فاذعته فاذاقك الله طعم الحديد