Cara Menemukan Guru Sejati Menurut Imam Ghazali

17 Desember 2022, 08:33 WIB
Cara Menemukan Guru Sejati Menurut Imam Ghazali /facebook/adib/

PENDIDIKAN - Cara Menemukan Guru Sejati Menurut Imam Ghazali.

Mendapatkan guru sejati adalah salah satu kunci sukses untuk meriah ilmu yang manfaat dan penuh berkah. 

Imam Ghazali memberikan cara khusus untuk menemukan guru sejati, sehingga seorang murid menemukan jalan yang tepat untuk mengarungi kehidupan. 

Baca Juga: Nasihat Gus Baha Agar Kamu Taubat Tidak Melakukan Zina, Amalan Berupa Kalimat Langsung dari Nabi

Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Ayyuhal Walad, Imam Ghazali menegaskan bahwa seorang murid atau disebut juga salik memiliki guru yang memberi petunjuk kehidupan.

فَاعْلَمْ أَنَّهُ يَنْبَغِيْ لِلسَّالِكِ شَيْخٌ مُرْشِدٌ مُرَبٍّ لِيُخْرِجَ الْأَخْلَاقَ السَّيِّئَةَ مِنْهُ بِتَرْبِيَتِهِ وَيَجْعَلَ مَكَانَهَا خُلُقًا حَسَنًا. وَمَعْنَى التَّرْبِيَةِ يَشْبَهُ فِعْلَ الْفَلَّاحِ الَّذِيْ يَقْلَعُ الشَّوْكَ وَيُخْرِجُ النَّبَاتَاتِ الْأَجْنَبِيَّةَ مِنْ بَيْنِ الزَّرْعِ لِيَحْسُنَ نَبَاتُهُ وَيَكْمُلَ رِيْعُهُ

Ketahuilah bahwa sudah seharusnya bagi salik memiliki guru yang memberi petunjuk dan yang memberi pendidikan untuk menghilangkan akhlak yang buruk darinya dengan mendidik dan menjadikan akhlak yang baik di dalam dirinya.

Makna pendidikan menyerupai dengan pekerjaan petani yang menghilangkan duri dan mencabuti tumbuhan pengganggu supaya tanamannya bagus dan hasilnya sempurna. 

Bagaimana penjelasan Imam Ghazali terkait ciri-ciri guru yang mampu memberikan petunjuk kepada jalan kebenaran? Simak penjelasan lanjutannya:

Baca Juga: Amalan Hati Paling Baik Menurut Abah Guru Sekumpul, Agar Ibadah Diterima dan Meraih Husnul Khotimah

وَلَا بُدَّ لِلسَّالِكِ مِنْ شَيْخٍ يُرَبِّيْهِ وَيُرْشِدُهُ إِلَى سَبِيْلِ اللهِ تَعَالَى، لِأَنَّ اللهَ تَعَالَى أَرْسَلَ لِلْعِبَادِ رَسُوْلًا لِلْإِرْشَادِ إِلَى سَبِيْلِهِ. فَإِذَا ارْتَحَلَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَدْ خَلَفَ الْخُلَفَاءَ فِيْ مَكَانِهِ حَتَّى يُرْشِدُوْا إِلَى اللهِ تَعَالَى

Maka harus bagi salik (murid-red) memiliki guru yang mengajarkan tata krama dan menunjukan ke jalan Allah Ta’ala, karena Allah Ta’ala mengutus untuk hamba-hamba-Nya seorang Rasul untuk memberi petunjuk jalan menuju-Nya.

Ketika Rasul Saw wafat, para khalifah menggantikan posisinya sehingga mereka menunjukan jalan Allah Ta’ala (sebagai pengganti Rasulullah).

Lalu, bagaimana penjelasan Imam Ghazali terkait syarat bisa disebut guru yang menunjukkan jalan Allah? Simak berikutnya:

أَيُّهَا الْوَلَدُ، وَشَرْطُ الشَّيْخِ الَّذِيْ يَصْلُحُ أَن يَكُوْنَ نَائِبًا لِرَسُوْلِ الله صَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ أَنْ يَكُوْنَ عَالِمًا، إِلَّا أَنَّ كُلَّ عَالِمٍ لَا يَصْلُحُ لِلْخِلَافَةِ. وَإِنِّيْ أُبَيِّنُ لَكَ بَعْضَ عَلَامَاتِهِ عَلَى سَبِيْلِ الْإِجْمَالِ حَتَّى لَا يَدَّعِيَ كُلُّ أَحَدٍ أَنَّهُ مُرْشِدٌ

Wahai anakku, syarat seorang guru yang layak disebut sebagai pengganti Rasul Saw adalah orang yang alim, tetapi tidak setiap orang alim layak untuk memimpin (menggantikan Rasulullah).

Maka aku akan jelaskan kepadamu tanda-tandanya secara umum sehingga tidak semua orang bisa diklaim sebagai seorang guru (mursyid).

Baca Juga: Manfaat Taubat Menurut Abah Guru Sekumpul, Ahli Maksiat Tingkat Tinggi Saja Bisa Jadi Waliyullah

فَنَقُوْلُ: مَنْ يُعْرِضُ عَنْ حُبِّ الدُّنْيَا وَحُبِّ الْجَاهِ. وَكَانَ قَدْ تَابَعَ شَيْخًا بَصِيْرًا تَتَسَلْسَلُ مُتَابَعَتُهُ إِلَى سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. وَكَانَ مُحْسِنًا رِيَاضَةَ نَفْسِهِ مِنْ قِلَّةِ الْأَكْلِ، وَالْقَوْلِ، وَالنَّوْمِ. وَكَثْرَةِ الصَّلَوَاتِ وَالصَّدَقَةِ، وَالصَّوْمِ

Di sini, Imam Ghazali menjelaskan tentang kriteria seorang guru atau mursyid.

1. Ia adalah orang berpaling dari cinta dunia dan jabatan.

2. Beliau merupakan pengikut dari seseorang yang memiliki mata hati yang dapat menghubungkan pengikut-pengikutnya pada pemimpin para rasul Saw.

3. Ia adalah orang yang (terus-menerus) memperbaiki diri dengan melatih nafsunya dengan mengurangi makan, berbicara, dan tidur.

4. Ia juga memperbanyak sholat, sedekah, dan berpuasa.

Apa manfaat mengikuti guru sejati sebagaimana kriteria di atas? Begini jawaban Imam Ghazali.

وَكَانَ بِمُتَابَعَةِ الشَّيْخِ الْبَصِيْرِ جَاعِلًا مُحَاسِنَ الْأَخْلَاقِ لَهُ سِيْرَةً كَالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَالشُّكْرِ وَالتَّوَكُّلِ وَالْيَقِيْنِ وَالسَّخَاءِ وَالْقَنَاعَةِ وَطُمَأْنِيْنَةِ النَّفْسِ وَالْحِلْمِ وَالتَّوَاضُعِ وَالْعِلْمِ وَالصِّدْقِ وَالْحَيَاءِ وَالْوَفَاءِ وَالْوَقَارِ وَالسُّكُوْنِ وَالتَّأَنِّيْ وَأَمْثَالِهَا

Karena mengikuti seorang guru yang tajam mata hatinya itu:

Membuat akhak menjadi baik, perilaku baik seperti sabar, shalat, syukur, tawakkal, yakin, dermawan, qana’ah, ketenangan hati, bijaksana, rendah hati, pandai, jujur, malu, menepati janji, tenang, tidak tergesa-gesa, dan perilaku-perilaku baik yang lain.

Baca Juga: Hutang Lunas dengan Cepat, Amalkan Ijazah Doa Rizki Gampang dari Abah Guru Sekumpul

 

 
Demikian keterangan tentang Cara Menemukan Guru Sejati Menurut Imam Ghazali dalam kitab Ayyuhal Walad, semoga bermanfaat.***

Editor: Muhammadun

Tags

Terkini

Terpopuler