Keistimewaan KH Sahal Mahfudh Kajen, Tak Mau Jadi Rais Aam Saat Masih Ada yang Sepuh KH Ilyas Ruhiat

- 16 Desember 2022, 11:09 WIB
Keistimewaan KH Sahal Mahfudh Kajen, Tak Jadi Rais Aam Saat Masih Ada yang Sepuh KH Ilyas Ruhiat
Keistimewaan KH Sahal Mahfudh Kajen, Tak Jadi Rais Aam Saat Masih Ada yang Sepuh KH Ilyas Ruhiat /facebook/amnan/

TOKOH - Keistimewaan KH Sahal Mahfudh Kajen, Tak Mau Jadi Rais Aam Saat Masih Ada yang Sepuh KH Ilyas Ruhiat.

KH Sahal Mahfudh Kajen Pati adalah Rais Aam PBNU tahun 1999-2014. Selama 15 tahun Kiai Sahal jadi pemimpin tertinggi di PBNU.

Dikenal sangat tawadlu walaupun jadi posisi tertinggi di NU, sehingga menolak jadi Rais Aam PBNU saat Muktamar NU di Cipasung tahun 1994. 

Baca Juga: Keistimewaan KH Maimoen Zubair Sarang dan KH Sahal Mahfudh Kajen Menurut Kiai Jamal

Menurut KH Dr Jamal Ma'mur Asmani, salah satu karakter menonjol Kiai Sahal Mahfudh adalah tawadlu' (rendah hati, humble). Semakin rendah hati seseorang, derajatnya semakin tinggi di hadapan Allah dan di hadapan manusia.

"Ingat maqalah: من تواضع رفعه الله , orang yang rendah hati derajatnya diangkat Allah," kata Kiai Jamal, sapaan akrabnya, Jum'at, 16 Desember 2022.

Kiai Jamal juga mengisahkan gurunya, yakni KH Ahmad Fayumi Munji, Pengasuh Pesantren Raudlatul Ulum Kajen Pati yang dikenal sosok ulama yang sangat cinta NU.

"Demi NU, Kiai Fayumi rutin memberikan iuran bulanan dan demi menghadiri acara Muktamar dan Munas-Konbes NU, Kiai Fayumi menabung, bukan mengharapkan dari organisasi," tegasnya.

Baca Juga: Penjelasan dan Hukum Memukul Istri dalam Islam Menurut Kiai Sahal Mahfudh Kajen

Dalam pengakuannya, Kiai Fayumi menceritakan kepadanya tentang karakter rendah hati Kiai Sahal.

Halaman:

Editor: Muhammadun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x