Salah satu yang dilakukan dalam mengelola pendidikan, katanya, adalah selalu belajar, berdiskusi, dan bertanya kepada pakar-ahlinya.
"KH Junaidi Hidayat mempunyai konsultan pendidikan sebagai tempat mendiskusikan berbagai problema pendidikan," katanya.
Bagi Kiai Jamal, kreativitas dan inovasi selalu berpijak kepada ilmu. Inilah yang membuat gebrakan KH Junaidi Hidayat selalu dalam kerangka yang tepat. Pembaruan yang dilakukan berbasis pengetahuan.
Baca Juga: Curi Ikan KH Chudlori Tegalrejo, Gus Dur Pesta Makan Bersama Para Santri
Sementara yang kelima, menurut Kiai Jamal, adalah mengedepankan profesionalitas.
"Dalam mengelola pendidikan, profesionalitas menjadi core value yang menjadi ruh organisasi. Profesionalitas manajemen, guru, tenaga pendidikan, anak didik, orangtua santri, dan lain-lain diprioritaskan," tegasnya.
Jika profesionalitas tidak diprioritaskan, katanya, maka lembaga pendidikan akan menghadapi problem yang menghambat idealisme, yakni mengantar kesuksesan anak didik sesuai potensi terbesarnya.
"Menegakkan profesionalitas dibutuhkan manajemen amanah dan fathanah, sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan yang kreatif-kompetitif, anak didik yang semangat tinggi, dan lingkungan sosial yang kondusif," tegasnya.
Baca Juga: Menangis Hutang Jatuh Tempo, Kisah Santri Rasakan Karomah Kiai Hamid Pasuruan
Kiai Jamal kemudian menjelaskan yang keenam, yakni pendidikan yang mandiri.