Profil KH Abdullah Schal, Ayahanda KH Fakhrillah Aschal Pengasuh Pesantren Syaichona Cholil Bangkalan

15 Mei 2022, 11:36 WIB
KH Abdullah Schal Bangkalan Madura /facebook/udin/

BERITA BANTUL - KH Abdullah Schal adalah pengasuh Pesantren Syaichona Cholil Bangkalan Madura. Sosok yang lembut dan penuh karomah. 

Kiai Abdullah Schal adalah cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, ulama besar Madura yang dikagumi dunia Islam. 

Dari sosok KH Abdullah Schal inilah lahir seorang kiai muda bernama KH Fakhrillah Aschal yang baru saja wafat. 

Baca Juga: Profil Ibunda KH Fakhrillah Aschal, Pengasuh Pesantren Syaichona Moh Cholil Bangkalan

Kiai Fakhri atau Ra Fakhri melanjutkan kepemimpinan ayahandanya sebagai pengasuh Pesantren Syaichona Cholil Bangkalan. 

Kiai Fakhri wafat pada Sabtu, 14 Mei 2022, sekitar pukul 05.25 WIB. Ribuan santri dan umat menangis ikut mengantarkan jenazahnya di kompeks makam Syaikhona Kholil. 

Sebagaimana dikutip dari buku 'Sang Pengembara di Samudra Ilmu serial biografi KH. Abdullah Schal buku pertama', dijelaskan bahwa KH. Abdullah Schal lahir pada hari Kamis Manis tanggal 15 Jumadil Ula 1354 H atau 15 Agustus 1935 M.

Terdengar suara tangisan dari kamar nyai Romlah dengan kelahiran bayi laki-laki yang akan menjadi penerus tongkat estafet Syaikhona Kholil Bangkalan dalam mengembangkan pondok Demangan dan perkembangan Islam di Bangkalan.

Baca Juga: Rahasia Nyai Sholihah Mendidik Gus Dur Jadi Tokoh Dunia

Lantunan pujian dipanjatkan kepada Allah sebagai rasa syukur yang di dapat pada hari itu.

Semua keluarga merasa gembira dengan kelahiran sang bayi laki-laki tak terkecuali sang ayah Raden KH. Zahrowi.

Setalah sang bayi dimandikan KH. Zahrowi mengazani di telinga kanan sang bayi dan mengiqomat di telinga sebelah kiri seperti yang disunnahkan Rasuluallah SAW.

Bayi tersebut kemudian diberinama Abdullah Schal yang berarti hamba Allah. Bindere Dulla begitulah panggilannya sewaktu kecil.

KH. Abdullah adalah putra ketiga dari pasangan Raden KH. Zahrowi dan nyai Romlah. Putra pertama bernama KH. Fathurrozi (dipanggil Kiai Rozi) yang banyak membantu dalam pembiayaan pendidikan KH. Abdullah Schal.

Baca Juga: KH Fakhrillah Aschal Berpesan tentang Cinta dan Nikmat Ibadah

Kedua seorang puteri yang dibernama nyai Robiah yang pandai dalam ilmu Qoriah akan tetapi wafat ketika masih di usia muda.

Keempat adalah seorang putra yang bernama KH. Moh. Kholil AG (dipanggil Kiai Kholil) yang merupakan pasangan KH. Abdullah Schal dalam perjuangan organisasi NU dan BASRA (Badan Silaturahmi Ulama Madura).

Putra kelima KH. Kholilurrohman (dipanggil Kiai Lilur). Beliau adalah satu-satunya saudara Kiai Abduallah Schal yang menjadi ulama sufi yang disegani berbagai kalangan.

Sejak kecil KH. Abdullah Schal sudah hidup dalam lingkungan keagamaan, beliau tinggal disebuah pesantren yang diasuh oleh kakek buyutnya Syaikhona Kholil Bangkalan.

Baca Juga: Pesan KH Fakhrillah Aschal Bangkalan tentang Cara Meninggalkan Maksiat

Kiai Kholil Bangkalan lahir pada selasa 11 jumadil Akhir 1225 H, bertepatan dengan tahun 1835 M.

Beliau adalah buyut dari KH. Abdullah Schal dimana beliau adalah seorang pemimpin pesantren pondok Demangan sebelum beralih pimpinan kepada KH. Abdullah Schal.

Pesantren Demangan yang di asuh oleh kakek buyutnya ini pada awalnya mengalami kefakuman setelah sang kiai meninggal yakni Syaikhona Kholil, kemudian berkembang kembali setelah dipimpin oleh KH. Abdullah Schal.

Setiap lembaga pendidikan, termasuk pesantren dituntut untuk memeberikan pelayanan sebaik mungkin kepada pelanggannya.

Sejak kecil KH. Abdullah Schal dipanggil dengan sebutan Bindere Dulla atau Ra Dulla. Beliau suka bermain bola, terkadang bermain bola bersama adiknya Bindere Kholil dan teman-teman lainnya.

Baca Juga: KH Fakhrillah Aschal Bangkalan Meninggal Dunia, Ini Pesannya tentang Berkah Shalawat

Silsilah KH. Abdullah Schal KH. Abdullah Schal adalah salah satu cicit dari Syaikhona Kholil Bangkalan penggagas pondok pesantren Demangan yang pertama.

Kiai Muhammad Kholil Bangkalan masih keturunan Sunan Gunung Jati, salah seorang Wali Songo di Pulau Jawa tepatnya di Jawa Barat tempat Sunan Gunung Jati mendapat tugas pengislaman.

Dari jalur ibu KH. Abdullah Schal bernasab pada Sunan kudus, KH. Abdullah Schal putra dari nyai Romlah binti KH. Imron bin Syaikhona Muhammad Kholil bin Abdul Latif bin Hamim.

Silsilah Kiai Hamim bersambung kepada Sunan Kudus, juga Sunan Giri, Sunan Drajat bin Sunan Ampel.

Kiai Hamim adalah menantu kiai Asror bin Abdullah bin Sulaiman Basyaiban, pendiri Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan yang dimakamkan di Mojoagung Jombang.

Baca Juga: KH Fakhrillah Aschal Bangkalan Wafat, Ini Pesannya tentang Rahasia Nikmatnya Dzikir

Beliau adalah putra Syarifah Khodijah binti Syarif Hidayatuallah Sunan Gunung Jati Cirebon.

Sunan Gunung Jati lahir dari keturunan darah yang sangat terhormat, baik dari jalur Ibu maupun dari jalur bapaknya.

Ibunya adalah putri dari raja Padjajaran dan bapaknya adalah Raja Mesir yang masih keturunan Nabi Muhammad, ia juga mempunyai hubungan darah yang dekat dengan para walisongo.

Semua silsilah tersebut menunjukkan bahwa beliau keturunan dari para penyebar Islam yang ada di Jawa.

Mulai dari Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Gunung Jati yang kesemuanya adalah Dzuriyyah Rasulullah.***

Editor: Muhammadun

Tags

Terkini

Terpopuler