"Pada hari Sabtu, 15 September tahun 1951 beliau membaca tafsir Jalalain sampai pada ayat terakhir surat al-Hijr: واعبد ربك حتى يأتيك اليقين (dan sembahlah Tuhanmu hingga kematian datang kepadamu)," kisahnya.
Ia melanjutkan, pada hari Minggu, Syekh Ihsan sakit dan malam Senin beliau wafat.
Baca Juga: Nabi Khidir Datangi Lirboyo, KH Mahrus Aly Kecolongan, Ini yang Dikatakan Setelahnya
"Mari berkirimm al-Fatihah kepada Kiai Ihsan bin Dahlan, penulis kitab Siraj al-Thalibin, sosok yang dikenal sebagai “pemegang” trah ilmu ladunni," tegasnya.
Postingan @husain_fahasbu ini mendapatkan respon luas para netizen yang terlihat rata-rata para santri. Sebagian menjelaskan, ternyata Syekh Ihsan punya guru dari Magelang yang tersambung kepada Syaikhona Kholil Bangkalan.
"Beliau memiliki guru Kyai Maksum Punduh Magelang, mondok di situ, KH. Maksum murid Syaikhona Kholil," tulis Abdul Aziz Pangkat @AzizPangkat, 3 Maret 2022.
Ditegaskan pula netizen yang lain, ternyata Syekh Ihsan sosok kiai sufi yang kosmopolit, karena punya jaringan dengan petinggi militer jaman itu.
Baca Juga: Syaikhona Kholil Bangkalan Satu Guru dengan Habib Ali Sumtud Duror Saat Ngaji di Makkah
"Kyai Ihsan juga sosok yang kosmopolit, bergaul dengan orang dari banyak kalangan. Gus Bakri, cicit Kyai Ihsan, ngendikan bahwa walimah Bude beliau (putri pertama Kyai Ihsan) didatangi petinggi militer Republik dan Belanda di masa revolusi," tulis @ArifSubyektif, 3 Maret 2022.