Diceritakan bahwa Washil bin Atha jika ingin mengatakan البرّ ia menggantinya dengan القمح (bahasa Arab Kufah) atau الحنطة (bahasa Arab Syam), kata الفراش akan ia ganti dengan المضجع, kata المطر akan ia ganti dengan الغيث, kata الحفر akan ia ganti dengan النبش.
Al Mubarrid dalam kitab Al Kamil berkata, “Washil bin Atha adalah sebuah keajaiban karena dia sangat parah lutsghah-nya di bunyi ra, namun dia mampu membersihkan semua ucapannya dari bunyi ra tanpa berpikir karena kemampuannya berbicara dan kelancaran lafal-lafalnya.”
Diceritakan dalam kitab Al Balaghah Al Muyassarah, ketika Washil bin Atha melewati kerumunan, orang-orang ingin menertawakan kecadelannya.
Mereka berkata, “Bagaimana caramu mengucapkan ini?”
جرَّ رمحَه، وركبَ فرَسَه، وأمرَ الأميرُ بحفر بئر على قارعة الطّريق؟"
Dengan spontan Washil menjawab:
"سحبَ ذَابلَه، وامتطى جوادَه، وأوجبَ الخليفةُ نقْبَ قليب على الجادّة."
Diucapkanlah lafal tersebut tanpa bunyi ra sama sekali dan maknanya sama.