Keempat, KH Maimoen Zubair Sarang Rembang sangat hormat kepada para habib.
Santri KH Maimoen Zubair banyak dari kalangan Dzurriyah Rasulullah, Mbah Maimun sangat memuliakan mereka.
Bahkan suatu saat ada santri keturunan Rasulullah yang tidak mengaku sebagai habib, di malam harinya Mbah Maimoen ditemui Rasulullah.
Malam itu juga, Mbah Maimoen gedor-gedor pintu kamar santri yang habib itu. Namanya Habib Zaky.
Kelima, KH Hamid Pasuruan, sosok ulama yang terkenal dengan kewaliannya, beliau melepas sandalnya ketika bertemu dengan para dzurriyah Rasulullah.
Bahkan, KH Hamid Pasuruan tidak mau menjadi imam sholat, ketika ada Dzurriyah Rasulullah SAW.
Begitu agung budi pekerti kiai NU kepada seorang Durriyah Rasulullah SAW.
Baca Juga: Tak Ingin Ada Darah di Madinah, Sayyidina Husein Temui Ajal Demi Kebenaran yang Disuratkan Jibril
Keenam, KH Hasan Genggong, mampu melihat keturunan Rasulullah SAW hanya melalui penciuman (gondo).