Sadarlah! Apakah dihalalkan bagi kalian untuk membunuhku dan menodai kehormatanku?
Bukankah aku adalah putra dari putri Nabi kalian, putra khalifahnya, putra dari putra pamannya, dan putra dari orang pertama yang beriman kepada Allah SWT dan yang membenarkan risalah rasulnya?
Bukankah Hamzah penghulu para syuhada itu adalah pamanku?
Bukankah Ja‘far At-Thayyar itu adalah pamanku?
Tidakkah kalian mendengar kesaksian Rasulullah tentang aku dan kakakku, bahwa dua pemuda ini adalah penghulu para pemuda di surga?”
Warga Kufah sangat mengenal Sayyidina Husein dengan baik. Hanya saja mereka telah tertipu oleh bisikan syetan.
Warga Kufah mengutamakan kehidupan dunia yang hina bersama Yazid dan Ibnu Ziyad, serta begitu mudahnya meninggalkan Sayyidina Husein.
Kepada Sayyidina Husein, mereka mengatakan, “Baiatlah Yazid sebagaimana kami telah membaiatnya.”
Dengan tegas beliau membalas mereka: