Baca Juga: Karomah Ali Zainal Abidin Putra Sayyidina Husein yang Jadi Saksi Tragedi Karbala
Di tengah pertempuran yang tak seimbang itu, Sayyidina Husein akhirnya terhempas di atas kerikil-kerikil padang pasir Karbala dan gugur sebagai Sayyidus Syuhada, Penghulu Para Syahid.
Merasa belum puas melihat Sayyidina Husein tak bernyawa lagi, Ibnu Ziyad memerintahkan para pasukan berkudanya—yang telah menjual diri mereka dengan kehidupan dunia- untuk menginjak-injak dada Sayyidina Husein.
Sepuluh pasukan berkuda melompat dan mulai merobek-robek dada suci itu dengan kaki-kaki kuda mereka.
Setelah itu, Ibnu Sa’d memerintahkan pasukannya untuk membakar kemah-kemah Sayyidina Husein setelah mereka merampas isinya.
Lalu mereka menyeret anak-anak dan kaum wanita sebagai tawanan sampai ke Kufah.
Di antara mereka adalah Sayyidah Zainab, putri Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib. Ada juga Sayyid Ali Zainal Abidin, putra Sayyidina Husein.
Sayyidah Zainab dengan penuh ketegaran maju menghampiri tubuh saudaranya, Sayyidina Husein, lalu meletakkan kedua tangannya di atas jasad suci itu.
Kemudian ia mengangkat kepalanya, menengadah ke atas langit sambil berkata dengan penuh khusyuk dan bangga, “Ya Allah, terimalah dari kami pengorbanan ini!”