Toh, uang yang ditinggal dengan sengaja itu pastilah orangnya sudah ikhlas. Begitulah pemikiran yang lumrah pada umumnya. Tapi hal itu sama sekali tak berlaku bagi beliau.
Kemudian Ibu Nyai menunaikan tugas yang diamanahkan oleh suaminya. Beliau pergi ke Jakarta dengan biaya transport yang diambilkan dari sebagian kecil uang dari amplop tersebut.
Baca Juga: Gus Dur Ngaji Hikam Kepada Waliyullah Mbah Dalhar Watucongol Gunungpring
Sesampainya di rumah yang dicari beliau bertemu orang yang sebelumnya bertamu di kediamannya dan mengutarakan maksud kedatangannya.
Bahwa beliau diutus oleh Mbah Yai Zainal untuk memastikan maksud dan tujuan amplop tersebut ditinggal.
Jika amplop itu ditinggal untuk diberikan dengan adanya pamrih semisal supaya bisa menang dalam pemilu, karena waktu itu memang musim pemilu maka uang tersebut akan dikembalikan.
Tapi jika diberikan semata-mata hanya untuk mengharap pahala dari Allah SWT maka akan diterima.
Orang tersebut menjawab bahwa uang itu diberikan ikhlas lillahi ta'ala dan tulus tanpa ada pamrih sedikitpun dari Mbah Yai Zainal beserta keluarga.
Baca Juga: Curi Ikan KH Chudlori Tegalrejo, Gus Dur Pesta Makan Bersama Para Santri
Dan akhirnya uang itu diterima oleh Ibu Nyai selaku utusan Mbah Yai Zainal dan dibawa kembali pulang ke bumi Krapyak.