Network
TOKOH - Kenangan Alissa Wahid Saat Detik-detik Wafatnya Gus Dur, Air Mata Tak Tertahan Sampai Ratusan Hari.
Saat dinyatakan wafat oleh pihak RS Cipto Mangunkusumo Jakarta pada 30 Desember 2009, kabar wafatnya Gus Dur terus tersebar luas di berbagai penjuru Nusantara dan dunia.
Putri pertama Gus Dur, Alissa Wahid merasakan getaran ruhani yang dahsyat, karena dirinya saat itu tidak berada di samping jenazah Gus Dur.
Baca Juga: 31 Desember 2009, Detik-detik Pemakaman Gus Dur Dihadiri Jutaan Manusia Indonesia
Sebagaimana dikutip dari laman gusdurian, Alissa Wahid menumpahkan isi hatinya saat hari wafatnya sang bapak menghadirkan jutaan tangisan manusia Indonesia.
Gus Dur ternyata memang bukan milik keluarganya saja, bukan milik warga nahdliyyin saja, tapi milik semua umat manusia yang memiliki rasa kemanusiaan dengan sesama.
Pejuang kemanusiaan tak salah disematkan kepada sosok Gus Dur. Peziarah makam Gus Dur bukan saja warga nahdliyyin dan umat Islam, tapi juga seluruh umat manusia.
Berikut selengkapnya Kenangan Alissa Wahid Saat Detik-detik Wafatnya Gus Dur yang disampaikannya pada tahun 2019.
Sepuluh tahun yang lalu, dalam penerbangan dari Yogyakarta ke Jakarta, sekitar pukul 18.30 WIB lebih, saya merasakan kedamaian dan ketenangan yang luar biasa. Saat itu saya tengah membaca Surah ar-Ra’du, memohon diberikan keteguhan dan keikhlasan hati untuk menerima yang terbaik bagi Bapak.
Saya tertegun dalam rasa damai yang melimpah ruah di rongga dada menyebar ke sekujur tubuh serasa Lailatul Qadar. Tidak ada setitikpun emosi negatif. Semacam pengalaman trance, sisi psikolog saya berkata.
