Maka para penduduk menjerit dan menangis. Sungguh tak disangka, ternyata yang biasa berjudi langsung sujud dan memohon ampun kepada Allah.
Seketika itu, jenazah beliau dimandikan, dikafani dan disholatkan, hingga diantar ke pemakaman. Hujan pun turun dengan derasnya usai pemakaman.
“Janganlah kalian seperti itu, walaupun dia berperilaku seperti itu, tapi sebenarnya dia tidak seperti itu," pesan Abah Guru Sekumpul.
"Berprasangka baiklah dengan makhluq Allah SWT, dan hati-hati kalau itu dzurriyah Sayyidil Wujud SAW, kalau tadi tetap dibiarkan seperti itu, sampai Syarifah itu sakit hati, tenggelam nanti desa kalian ini. Murka Rasulullah SAW, murka juga Allah SWT,” lanjut Abah Guru Sekumpul.
Masyarakat tertegun mendengarkan penjelasan Abah Guru Sekumpul.
Setelah selesai semua, Abah Guru Sekumpul beserta rombongan pamit pulang naik kapal. Tapi ada yang aneh, kapal yang ditumpangi Abah Guru Sekumpul beserta rombongan itu tidak nampak lagi di KalTim, sepertinya itu Kapal Alam Jabbarut.
Demikian keterangan karomah Abah Guru Sekumpul yang dikutip dari kanal youtube kkw, semoga manfaat.***