Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (5): Hidung Pesek Apa Bisa Diakui Habib?

- 31 Mei 2023, 19:01 WIB
KH Ali Badri Pasuruan
KH Ali Badri Pasuruan /ali.azmatkhan.98/

Dalam waktu dua tahun saya mendapatkan sekitar seratus keluarga besar Kiai yang memiliki riwayat dan atau catatan nasab bersambung pada Syekh Jumadil Kubro.

Masing-masing keluarga besar itu memilki banyak anggota yang tercatat dan sebagiannya mencapai ribuan anggota.

Saya pun berfikir untuk membawa data yang saya dapatkan itu pada RA (Rabithah Alawiyah), hingga akhirnya saya memiliki ide untuk menulis surat pada RA, surat itu saya tulis dalam bahasa Arab.

Waktu itu masih ada Habib Anis bin Syihab, seorang habib sepuh di Lawang, Malang, beliau dekat dengan ayah saya.

Saya pun berkonsultasi dengan beliau dan beliau menyarankan agar saya meminta rekomendasi dari seorang habib, sebut saja habib X, agar habib X merekomendasikan surat saya pada RA, dengan harapan agar RA lebih peduli untuk memperhatikan surat saya.

Dalam surat itu saya menyebutkan niat saya untuk silaturrahim, saya mengawali silaturrahim itu dengan memperkenalkan nasab saya.

Saya meminta agar RA meneliti nasab saya sebagai sample, saya bilang bahwa di belakang saya ada ribuan keluarga yang kalau nasab mereka bisa diterima maka ini adalah pintu sialturrahim yang amat besar manfaatnya.

Karena Kiai dan habaib bukan hanya saudara seperjuangan, tapi juga saudara sedarah yang berarti hubungan itu akan menjadi lebih kuat, dan tentu saja kekuatan hubungan itu akan besar manfaatnya untuk ummat.

Baca Juga: Ketika Kiai dan Habaib Saling Cinta dan Hormat, Kisah Kiai Hamid Pasuruan dan Keturunan Nabi

Saya mengirim orang untuk membawa surat itu pada habib X, maksud saya agar habib X menuliskan surat rekomendasi untuk dilampirkan pada surat saya kemudian diantar ke kantor RA.

Halaman:

Editor: Amrullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x