Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (6): Benarkah Pernikahan Syarifah dengan Non Sayyid Dinilai Zina?

- 3 Juni 2023, 22:07 WIB
KH Ali Badri, kiai Pasuruan yang pernah fokus meneliti keturunan walisongo
KH Ali Badri, kiai Pasuruan yang pernah fokus meneliti keturunan walisongo /facebook/ali.azmatkhan.98/

Sampai sekarang saya tidak suka penggunaan gelar ahlulbayt oleh keturunan Walisongo, misalnya Sayyid, Syarif apalagi Habib.

Bagi saya, itu berarti tidak menghormati pilihan leluhur, Walisongo dan generasi-generasi berikutnya sengaja meninggalkan semua yang berbau asing agar dianggap keluarga oleh pribumi.

Penggunaan gelar itu bisa dianggap perlu kalau untuk kepentingan hubungan dengan Asyaraf di Arab, kalau di Indonesia sebaiknya biasa saja, kalau sejak dulu biasa dipanggil semisal Pak fulan, Mas fulan, Kang fulan, tidak usahlah kemudian minta dipanggil Sayyid fulan Syarif fulan apalagi Habib fulan.

Itu menurut saya, jadi silakan saja kalau ada berbeda pandangan dengan saya dan tetap mau meninggalkan pilihan leluhur.

Kemudian saya berkata pada Habib Abdullah dengan nada bercanda: Lagi pula, anak syarifah yang ayahnya orang biasa itu, kan, statusnya masih ada ikhtilaf di kalangan ulama', apakah dia sayyid atau bukan.

Seandainya saya bilang dia sayyid dan antum bilang bukan sayyid, kemudian kita berdebat, belum tentu juga antum menang debat dengan saya.

Habib Abdullah pun tertawa mendengar canda saya itu.

Ada yang berkata pada saya, bahwa mungkin ucapan saya inilah yang menyebabkan sebagian habaib kemudian mengira bahwa keturunan Walisongo yang ada saat ini dari garis perempuan semua.

Maka saya katakan "tidak", karena isu ini sudah lama saya dengar, jauh sebelum diskusi itu sudah banyak oknum habaib yang menyebarkan fitnah bahwa keturunan Walisongo yang ada sekarang semuanya dari garis perempuan.

Ini justru tidak masuk akal, keluarga Walisongo di masa-masa awal itu banyak yang menjadi Sultan atau penguasa wilayah di tanah Jawa dan Melayu, rata-rata mereka poligsmi sehingga anak-anak merekapun banyak, yang tercatat rapi di masa kesultanan saja anak-anak mereka banyak sekali laki-lakinya.

Halaman:

Editor: Amrullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x