Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (10): Mayoritas Baalawi Gengsi untuk Belajar Pada Ulama Pribumi

- 8 Juni 2023, 19:27 WIB
Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (10): Mayoritas Baalawi Gengsi untuk Belajar Pada Ulama Pribumi
Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (10): Mayoritas Baalawi Gengsi untuk Belajar Pada Ulama Pribumi /facebook/ali.azmatkhan.98/

"Sedikit saja dari leluhur Baalawi yang berintisab pada ilmu, mereka (ulama' ahli sejarah) tidak memuji keilmuan kecuali pada Faqih Mudaddam dan Shahib Mirbath. Mereka tidak menyebut ayah Faqih Muqaddam selain dengan sebutan "alim shufi".

Baca Juga: Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (8): Oknum Baalawi Lakukan Pendustaan Nasab Keluarga Walisongo

Juga tidak ada data yang menunjukkan bahwa Al-Muhajir luas ilmunya. Mereka juga tidak menyebut Ubaidillah, Muhammad (bin Ubaidillah), Ali Al-'Uraidhi dan Ali Khali' Qasam sebagai ahli ilmu sama sekali."

Maksud Habib Abdurrahman, masing-masing leluhur Baalawi itu tidak dikenal sebagai ulama' besar di zamannya, apalagi sampai derajat Imam, lebih-lebih Mujtahid Muthlaq.

Setiap zaman ada ulama' yang menulis biografi ulama' besar di zamannya, apalagi sekelas ulama' Mujtahid Muthlaq, apalagi ahlulbayt!

sepertinya Habib Abdurrahman tidak menemukan kitab sezaman yang mencatat semua leluhur Baalawi sebagai ulama' besar dengan level Mujtahid Muthlaq.

Dalam hal ini beliau berusaha obyektif menilai berita terkait leluhur Baalawi yang merupakan leluhur beliau sendiri, beliau berbicara apa adanya sesuai kajian ilmiah beliau, itu bukan berarti kurang menghormati leluhur beliau sendiri.

Artinya, beliau tidak fanatik dan tidak mudah menerima berita pujian walaupun untuk leluhur sendiri. Bahkan beliau tidak mau cerita yang tidak jelas sumbernya itu dibiarkan saja, Khawatir dianggap mengarang cerita untuk mengunggulkan leluhurnya sendiri.

Menurut Habib Muhammad bin Ahmad Asy-Syathiri, orang pertama di Hadhramaut yang alim adalah Syekh Salim bin Abdul Karim Bafadhal, beliau pergi ke Iraq untuk belajar dan menetap di sana selama empat puluh tahun sehingga orang-orang mengira beliau telah meninggal dunia.

Setelah pulang ke Hadhramaut beliaupun mengajar dan diantara murid beliau adalah Sayyid Alwi Ammil Faqih. (Adwar At-Tarikh Al-Hadrami halaman 193-199 yang dinukil didalam kitab Al-Istizadah halaman 622)

Halaman:

Editor: Amrullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah