Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (10): Mayoritas Baalawi Gengsi untuk Belajar Pada Ulama Pribumi

- 8 Juni 2023, 19:27 WIB
Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (10): Mayoritas Baalawi Gengsi untuk Belajar Pada Ulama Pribumi
Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (10): Mayoritas Baalawi Gengsi untuk Belajar Pada Ulama Pribumi /facebook/ali.azmatkhan.98/

Baca Juga: Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (5): Hidung Pesek Apa Bisa Diakui Habib?

FAKTA KEDUA tentang pernah diragukannya nasab Al-Muhajir oleh sebagian penduduk Yaman.

Cerita ini cukup masyhur dan dikutip oleh Habib Abu Bakar Al-Adani bin Ali Al-Masyhur dalam kitab beliau yang berjudul "Al-Imam Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir Wa Abna'uhu Ats-Tsalatsah" halaman 30-31.

Ketika di Yaman tersebar isu yang meragukan nasab Sayyid Ahmad Al-Muhajir, maka berangkatlah Sayyid Ali bin Muhammad bin Jadid bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir ke Makkah untuk berhaji.

Beliau membawa rombongan 100 orang jamaah haji, mereka mampir di Iraq dan Sayyid Ali meminta itsbat nasab pada asyraf di Iraq, beliaupun mendapat istbat disasksikan oleh 100 orang itu.

Kemudian kembali mendapat itsbat di Makkah Al-Mukarramah. Setelah pulang ke Yaman maka 100 orang saksi itu menceritakan semuanya pada penduduk Yaman.

Fakta ini kontradiktif dengan klaim bahwa leluhur Baalawi mulai Faqih Muqaddam hingga Sayyid Ahmad Al-Muhajir semuanya ulama' besar dengan level Mujtahid Mthlaq.

Kalau semua mereka Mujtahid Muthlaq, apalagi mereka ahlulbayt yang masih dekat dengan zaman Al-Imam Ja'far Ash-Shadiq, pasti nama dan nasab mereka bukan hanya dikenal dan dicatat oleh ulama sejarah, tapi pasti juga dikenal dan dicatat oleh ulama ahli Hadits dan Fiqih pada zaman masing-masing.

Dengan kata lain, mana mungkin seorang Mujtahid Mutlaq diragukan nasabnya sampai segitunya!

FAKTA KETIGA tentang pilihan Al-Janadi ketika menulis biografi ulama dan raja-raja dalam kitab As-Suluk.

Halaman:

Editor: Amrullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah