Keindahan Surah Yasin Ayat 22, Begini Penafsiran Al-Hallaj

1 Juni 2022, 21:19 WIB
Al-Qur'an, kitab suci umat manusia /pixabay/shzern/

BERITA BANTUL – Surah Yasin merupakan surah ke-36 dalam urutannya pada Al-Qur’an yang mulia. Surah ini terdiri atas 83 ayat.

Surah ini merupakan surah yang sangat populer karena sering diamalkan oleh masyarakat kita di Nusantara. Tidak mengherankan jika surah ini, meskipun panjang, banyak orang yang menghafalnya.

Surah ini dinamakan Yasin yang diambilkan dari ayat pertama yang berbunyi sama. Lafal itu termasuk ayat mutasyabihat sehingga banyak mufassir yang tidak menafsirkannya.

Baca Juga: Keindahan Surah Yasin Ayat 11, Begini Penafsiran Al-Hallaj

Surah ini terbelah dalam dua juz, yakni pada akhir juz 22 dan awal juz 23. Ayat pertama dari surah ini yang masuk pada juz 23 adalah ayat 22.

Begini lafalnya:

وَمَا لِيَ لَآ اَعْبُدُ الَّذِيْ فَطَرَنِيْ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

Dan tidak ada alasan bagiku untuk tidak menyembah (Allah) yang telah menciptakanku dan hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan.

Dikutip dari buku berjudul Tafsir Al-Hallaj (Alifbook, 2021), disebutkan penafsiran untuk ayat 22 dari surah Yasin tersebut menuru Al-Hallaj. Berikut ini penafsirannya.

Baca Juga: Dua Macam Zikir menurut Imam Al-Ghazali, Kita Mengamalkan Jenis yang Mana?

Hati manusia yang lebih sibuk mencari pahala dengan mengerjakan perintah Tuhan, ia sesungguhnya seorang pekerja yang mencari upah, bukan seorang hamba yang mengabdi.

Menurut Al-Hallaj, jiwa-jiwa yang kerdil itu  adalah orang yang bekerja untuk mencari upah pahala.

Sebaliknya, hati yang lebih memilih untuk menghormati dan mengagungkan perintah Allah, maka ia tidak akan pernah berpaling untuk melirik pahala.

Baca Juga: Jika Seseorang Bisa Pergi ke Ka’bah dalam Sekedip Mata, Itu bukan Keajaiban, Jalaluddin Rumi: Angin pun Bisa

Begitulah penafsiran surah Yasin ayat 22 menurut Al-Hallaj.***

Editor: Joko W

Tags

Terkini

Terpopuler