Kisah Imam Abu Hanifah Dikalahkan oleh Seorang Anak Kecil dan Seorang Perempuan, Pelajaran dari Orang Biasa

2 Juli 2022, 20:00 WIB
Imam Abu Hanifah perenah dikalahkan oleh anak kecil dan perempuan /pixabay/vadiv666/

 

BERITA BANTUL – Imam Abu Hanifah, seorang ulama fikih jempolan di Baghdad, pernah dikalahkan oleh seorang anak kecil dan seorang perempuan.

Imam Abu Hanifah adalah penegak mazhab ahl al-ra’y yang beredar kuat di Baghdad ketika itu. Meski sebagai ulama fikih terkemuka, Imam Abu Hanifah juga terkenal dengan kesalehan dan kezuhudannya.

Bahkan, Imam Abu Hanifah pernah dikalahkan oleh seorang anak kecil. Selain anak kecil, pada kesempatan lain sang Imam dikalahkan oleh seorang perempuan.

Lantas, bagaimana hal itu bisa terjadi? Padahal dia adalah seorang ulama besar yang sangat dihormati dan disegani.

Baca Juga: Kisah Al-Ghazali Muda yang Berani Mengejar Perampok yang Merampoknya, Perjuangan Menuntut Ilmu

Hal ini sangat terkait erat dengan akhlak yang ada pada Imam Abu Hanifah yang baik. Meskipun dia adalah ulama top dan jempolan, namun dia tidak silau dengan jabatan.

Meskipun dia adalah seorang tokoh besar yang berpengaruh, namun tetap saja dia mau menerima nasihat dari siapa saja.

Dikutip dari buku berjudul Hikayat Auliya’ (Qaf, 2020) karya Syekh Muhammad Abu Al-Yusr bin Abidin, dikisahkanlah kekalahan Imam Abu Hanifah dari seorang anak kecil dan seorang perempuan itu.

Pada suatu hari, Imam Abu Hanifah melintasi seorang anak kecil yang sedang berada di ketinggian. Sang Imam pun memperingatkan anak kecil itu.

Baca Juga: Saat Nikmat Bercinta dengan Istrimu, Ini yang Dirasakan Syetan Kata Gus Baha

“Hai anak kecil, hati-hatilah, nanti jatuh!” kata Imam Abu Hanifah.

Anak kecil itu justru menimpali, “Wahai Imam, hati-hatilah, nanti jatuh!”

Imam Abu Hanifah justru diperngatkan oleh anak kecil itu. Peringatannya pun sama dengan peringatan yang disampaikannya kepada anak kecil tersebut.

“Jika aku jatuh, maka aku hanya jatuh sendirian. Sementara itu, jika seorang ulama yang jatuh, maka seluruh alam akan ikut jatuh,” kata anak kecil itu.

Baca Juga: Ibadah Paling Baik dan Dosa Paling Jelek Menurut Gus Baha, Pahami dan Renungi agar Hidup Selamat

Imam Abu Hanifah mendengarkan peringatan tersebut. Memang benar bahwa jika seorang ulama itu jatuh, maka semesta ini jatuh.

Maksudnya, jika seorang ulama itu berfatwa dengan fatwa yang salah dan diikuti oleh banyak orang, maka orang-orang itu turut salah. Oleh karenanya, ibarat seorang ulama itu jatuh, maka orang-orang yang mengikutinya pun turut jatuh.

Sementara itu, di lain kesempatan, Imam Abu Hanifah melintasi seorang perempuan.

“Pungutlah dinar itu!” kata perempuan itu kepada Imam Abu Hanifah.

Baca Juga: Beginilah Doa Rasulullah untuk Mohon Perlindungan atas Keburukan Amal yang Sudah dan Belum Dilakukan

Sang Imam pun memungutnya dan hendak memberikan dinar itu kepada perempuan tersebut. Dia mengira bahwa dinar itu memang milik si perempuan itu.

“Itu barang temuan,” kata si perempuan, “maka tolong jagalah!”

Imam Abu Hanifah yang sejatinya seorang zuhud pun merasa terkalahkan karena harus memungut barang temuan (luqathah) yang secara fikih tentu malah merepotkan.

Demikian inilah kisah Imam Abu Hanifah. Semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.***

 

Editor: Joko W

Tags

Terkini

Terpopuler