Untuk Bahagia Itu Tidak Perlu Melakukan Maksiat, Gus Baha: Kayak Apa Celakanya Kita kalau Maksiat

6 Juli 2022, 17:57 WIB
Betapa celakanya kita kalau bahagia itu harus maksiat dulu /Tangkap Layar YouTube/Najwa Shihab/

BERITA BANTUL – Untuk hidup bahagia itu tidak perlu melakukan maksiat. Kita tahu bahwa maksiat itu mencelakakan baik di dunia maupun akhirat.

Untuk bisa bahagia itu yang penting tidak maksiat. Oleh karena itu, bisa bahagia itu sepertinya ‘barang mewah’.

Maksiat merupakan lawan dari ketaatan. Maksiat kepada Allah itu berarti tidak taat kepada Allah karena sejatinya maksiat itu meninggalkan ketaatan.

Allah telah menggariskan demikian dan demikian untuk pedoman hidup. Jika itu dilanggar, maka itulah yang disebut maksiat.

Baca Juga: Gus Baha Bercita-cita Menjadi Wali, Abi Quraish Shihab: Jangan Beranggapan Wali Itu Syaratnya Harus Keramat

Bahagia itu yang ringan-ringan saja. Gus Baha pernah bilang bahwa jika bahagia itu harus kaya dulu, harus punya mobil Alphard dulu, itu justru susah.

Ekspresi yang murah untuk bahagia itu dengan bergurau atau guyon. Oleh karena itu, menurut Gus Baha, jika ada orang yang sedang guyon dan tampak bahagia, janganlah diganggu.

Selagi itu bukan suatu maksiat, maka bahagia itu bisa diraih dengan banyak cara. Jalan-jalan mengelilingi kampung beserta anak itu pun bisa menjadi bahagia meskipun yang dilihat adalah pemandangan sekitar kampung sendiri.

Tidak perlu jauh-jauh, justru tidak memakan ongkos yang mahal. Jika harus berlibur ke Eropa, itu sangat mahal. Bahagia sangat mahal jika harus ke Eropa dulu.

Baca Juga: Kalau Semua Orang Tahu Dampak Pelit Pasti Akan Menjadi Dermawan, Gus Baha: Jauhi Mereka

Sementara itu, jika hanya berjalan-jalan bersama anak mengelilingi kampung dan itu bisa bahagia, sungguh yang demikian itu nikmat yang patut disyukuri mengingat kebahagiaan orang lain itu harus diraih dengan ongkos yang mahal.

Untuk bahagia itu pun tidak perlu dengan melakukan maksiat. Untuk bahagia tidak perlu dengan meminum-minuman keras, pergi ke lokalisasi, berpesta pora, dan sejenisnya.

Masih ada bahagia yang jauh lebih baik dan membahagiakan yang tidak dilarang oleh Allah. Maksiat itu mencelakakan. Jika bahagia itu harus dengan jalan maksiat, betapa celakanya kita.

“Kayak apa celakanya kita kalau bahagia itu menunggu maksiat dulu, harus melakukan hal yang buruk. Allah telah menyiapkan sekian kesenangan dari hal-hal yang dibolehkan,” kata Gus Baha.

Baca Juga: Syahwat Jenis Ini Susah Dihilangkan, Buya Yahya: Bagaimana Mau Diusir Kalau Masih Melakukan Ini

Benar apa yang disampaikan Gus Baha tersebut. Banyak jalan untuk meraih kebahagiaan, bahkan itu tidak mahal alias murah meriah.

Banyak cara untuk bahagia meskipun tidak melakukan maksiat. Allah memperbolehkan banyak hal yang bisa membuat kita ini bahagia. Lantas, buat apa menempuh kebahagiaan dengan jalan maksiat?

Kutipan nasihat Gus Baha tersebut dilansir dari kanal YouTube Najwa Shihab.***

Editor: Joko W

Sumber: YouTube Najwa Shihab

Tags

Terkini

Terpopuler