Network
BERITA BANTUL – Dalam beberapa kesempatan, Gus Baha menyampaikan dengan nada jenaka bahwa dirinya bercita-cinta menjadi wali. Wali adalah kekasih Allah.
Gus Baha menyampaikan cita-citanya untuk menjadi wali itu karena terpengaruh dari ayah dan kakeknya beserta keluarga mereka yang juga para wali.
Abi Quraish Shihab pun berkomentar bahwa wali itu syaratnya tidak harus ada keramatnya. Begitulah nasihatnya.
Kewalian memang lebih cenderung pada pengertian kekasih Allah. Sementara itu, menjadi kekasih Allah itu belum tentu berkeramat.
Baca Juga: Bolehkah Seseorang Itu Berkurban padahal Dirinya Belum Diakikahi? Begini Penjelasan Gus Baha
Keramat dalam konteks terminologi ini adalah kemampuan manusia untuk melakukan sesuatu yang terjadinya itu di luar nalar.
Keramat mirip dengan mukjizat. Bedanya, jika mukjizat itu hanya bisa dilakukan oleh para nabi dan rasul. Level keramat dengan demikian masih di bawah mukjizat.
Dalam berbagai perbincangan tentang kewalian, biasanya orang-orang menyebutkan bahwa seorang wali itu bisa terbang, berjalan di atas air, dalam sekejap mampu berpindah ke tempat yang jauh, dan lain sebagainya.
Itulah keramat. Hanya saja, sebagaimana yang disampaikan oleh Abi Quraish Shihab, untuk menjadi wali itu tidak harus seperti itu.
