Minyak Goreng Masih Langka, Penimbun Dapat Ancaman Sangat Berat dari Nabi Muhammad SAW

- 22 Maret 2022, 17:03 WIB
Minyak Goreng Masih Langka, Penimbun Dapat Ancaman Sangat Berat dari Nabi Muhammad SAW
Minyak Goreng Masih Langka, Penimbun Dapat Ancaman Sangat Berat dari Nabi Muhammad SAW /facebook/udin/

BERITA BANTUL - Harga dan stok minyak goreng masih menjadi isu krusial yang tak kunjung usai. Di berbagai daerah dilaporkan stok dan harga minyak goreng masih belum stabil.

Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi mengakui adanya penimbunan minyak goreng yang dijual dengan harga yang melebihi harga eceran tertinggi (HET).

Mendag juga mengakui adanya penyelundupan stok minyak goreng yang dilakukan sejumlah oknum.

Baca Juga: Rahasia Sakti Pawang Hujan Gus Miek, Derasnya Air Menyisih Seketika

"Hasil timbunan itu bahkan dijual ke luar negeri dengan harga yang berlaku di tingkat global, ini sudah melanggar hukum," kata Lutfi, yang dikutip BeritaBantull.com dari Antara pada Sabtu, 12 Maret 2022.

Menurut dosen Ma'had Aly Salafiyah Syafi'iyyah Situbondo Doni Ekasaputra, ada derita pilu rakyat Indonesia akibat meroketnya harga minyak goreng.

"Tentu ini adalah derita rakyat kecil tanah airku Indonesia. Derita pilu yang tidak pernah bisa dirasakan oleh mereka yang sejak lahir hingga besar sudah mewarisi kekayaan dan kekuasaan orang tuanya," tegas Doni yang dikutip BeritaBantul.com dari status facebooknya yang diunggah 22 Maret 2022.

Menurutnya, tidak ada yang tahu persis penyebab pasti di balik situasi pelik ini. Yang jelas, stok minyak goreng melimpah namun harganya melambung tinggi di atas ambang kewajaran.

Baca Juga: TERBONGKAR, Rp50 Triliun untuk Jatuhkan Gus Dur dari Kursi Presiden

"Kemarin harganya sempat murah, namun langka. Jelas sekali bahwa hal ini mengindikasi ada 'penimbunan' oleh oknum. Disimpan saat harganya murah kemudian dikeluarkan saat harganya mahal," tegas penulis buku 'Bisnis Logika Langit' ini.

Halaman:

Editor: Muhammadun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah