Al-Hallaj menjawab, “Cinta itu luarnya seperti yang engkau lihat dan dalamnya sulit dilihat manusia.”
Seperti itulah proses eksekusi Al-Hallaj dalam hukumannya. Ketika ajal hampir tiba, dia masih sempat-sempatnya menasihati seseorang tentang cinta.
Konsep cinta dalam tasawuf Al-Hallaj adalah peleburan diri hamba. Dengan begitu, dialah salah seorang sufi yang mengamalkan praktik peleburan tersebut.
Baca Juga: Jika Ada Ular yang Masuk Rumah, Begini Doa untuk Mengusirnya
Anehnya, ketika tangan kanannya dipotong, dia justru tertawa. Selanjutnya juga tertawa ketika giliran tangan kirinya dipotong.
Seolah dia tidak merasakan kesakitan karena dadanya sesak oleh cinta-Nya dan kerinduan bertemu dengan-Nya. Justru kematian adalah kebebasannya dari raga yang lemah menuju Al-Haqq.***