BERITA BANTUL – Hubungan antara Imam Malik dengan Imam Al-Syafi’i adalah guru dan murid. Imam Malik sang guru sementara Imam Al-Syafi’i adalah muridnya.
Meski demikian, dua ulama tersebut tidak jarang mengemukakan pendapat yang berbeda antara yang satu dengan lainnya. Berikut ini riwayat kisahnya.
Kisah ini dikutip dari buku berjudul Manaqib Imam Asy-Syafi’i (Kautsar, 2017) karya Imam Fakhruddin Ar-Razi.
Kisah ini dirwayatkan oleh Muhammad bin Jarir Al-Thabari dari Al-Rabi'.
Baca Juga: Kalau Badan Demam, Baca Doa Ini dan Amalkan Ijazah dari Syekh Mutawalli Al-Sya’rawi Ini
Pada suatu hari, Imam Al-Syafi’i duduk di majelis Imam Malik. Tiba-tiba datang seseorang kepada Imam Malik untuk bertanya, “Wahai Abu Abdillah, sesungguhnya aku adalah seorang penjual burung merpati dan hari ini aku menjual seekor burung merpati kepada seseorang. Beberapa saat sang pembeli datang lagi kepadaku dengan berkata, ‘Burung merpati yang engkau jual tidak dapat mengeluarkan suara,’ maka kami pun berdebat hingga aku bersumpah akan menceraikan istri jika burung tersbut tidak pernah berhenti berbunyi.”
Imam Malik pun menjawab, “Istrimu terceraikan.” Orang itu lantas pergi dengan kondisi sangat sedih.
Imam Al-Syafi’i pun berdiri dan ketika itu dia masih berumur 14 tahun. Imam Al-Syafi’i bertanya kepada penjual burung tersebut, “Burung tersebut lebih banyak berbunyi daripada diam?”