BERITA BANTUL – Untuk hidup bahagia itu tidak perlu melakukan maksiat. Kita tahu bahwa maksiat itu mencelakakan baik di dunia maupun akhirat.
Untuk bisa bahagia itu yang penting tidak maksiat. Oleh karena itu, bisa bahagia itu sepertinya ‘barang mewah’.
Maksiat merupakan lawan dari ketaatan. Maksiat kepada Allah itu berarti tidak taat kepada Allah karena sejatinya maksiat itu meninggalkan ketaatan.
Allah telah menggariskan demikian dan demikian untuk pedoman hidup. Jika itu dilanggar, maka itulah yang disebut maksiat.
Bahagia itu yang ringan-ringan saja. Gus Baha pernah bilang bahwa jika bahagia itu harus kaya dulu, harus punya mobil Alphard dulu, itu justru susah.
Ekspresi yang murah untuk bahagia itu dengan bergurau atau guyon. Oleh karena itu, menurut Gus Baha, jika ada orang yang sedang guyon dan tampak bahagia, janganlah diganggu.
Selagi itu bukan suatu maksiat, maka bahagia itu bisa diraih dengan banyak cara. Jalan-jalan mengelilingi kampung beserta anak itu pun bisa menjadi bahagia meskipun yang dilihat adalah pemandangan sekitar kampung sendiri.
Tidak perlu jauh-jauh, justru tidak memakan ongkos yang mahal. Jika harus berlibur ke Eropa, itu sangat mahal. Bahagia sangat mahal jika harus ke Eropa dulu.