Kahin tersebut menyarankan agar mengundi antara dua pilihan, yakni Abdullah atau 10 ekor unta.
Jika yang keluar adalah nama Abdullah, maka dialah yang disembelih. Sebaliknya, jika yang muncul adalah 10 ekor unta, maka itulah yang disembelih.
Pengundian pun dilakukan. Ternyata, yang muncul adalah nama Abdullah. Oleh karenanya, yang disembelih pun Abdullah.
Orang-orang yang tak tega jika Abdullah disembelih pun menyarankan lagi kepada Abdul Muthalib agar kembali menemui si kahin di Yatsrib dan meminta jalan keluar.
Kali kedua, kahin tersebut menyarankan agar menambah 10 ekor unta lagi untuk pengundian berikutnya. Jika yang keluar adalah nama Abdullah lagi, maka ditambahkan 10 ekor unta lagi, dan begitu seterusnya.
Dengan demikian, pilihannya adalah Abdullah atau 20 ekor unta. Pengundian dilakukan, dan nama Abdullah lagi yang muncul.
10 ekor unta pun ditambahkan sehingga pilihannya adalah Abdullah dana 30 ekor unta. Ternyata, nama Abdullah muncul dalam undian tersebut.
Maka, ditambahkan lagi 10 ekor unta sehingga menjadi 40 ekor unta. Begitu ditambahkan 10 demi 10 ekor unta, nama Abdullah selalu muncul.
Baca Juga: Benarkah Abu Thalib Itu Kafir? Membaca Sejarah Ringkas Islam dari Sisi Abu Thalib dan Abu Sufyan