Baca Juga: Sayyidina Husein dan Keluarga Nabi Wafat di Karbala Saat Kehausan dan Leher yang Terpenggal
Ibn Abbas juga menyampaikan nasihat agar Husein mengurungkan kepergiannya ke Irak. Dia mengatakan, “Husein, putra pamanku, sungguh aku sangat mengkhawatirkanmu. Warga Irak adalah kaum yang sering tidak setia. Engkau jangan terjebak pada bujuk rayu mereka. Tinggal saja di sini!”
Sayyidina Husein menjawab, “Putra pamanku, demi Allah, aku mengerti engkau telah memberikan nasihat yang baik. Terima kasih. Akan tetapi, aku telah bertekad untuk berangkat ke sana.”
Ibn Abbas mengatakan lagi, “Jika engkau harus berangkat, aku berharap tidak membawa anak-anak, perempuan-perempuan, dan keluargamu. Demi Allah, aku khawatir engkau akan dibunuh, sebagaimana Utsman. Dan kematian itu disaksikan oleh kaum perempuan, keluarga, dan anak laki-lakinya.”
Hanya saja, Sayyidina Husein mengabaikan saran itu. Dia bergeming. Dia percaya pada janji warga Kufah yang akan memberinya janji sumpah setia (baiat) kepadanya.
Sayyidina Husein pun mengatakan, "Aku sudah melakukan istikharah dan akan berangkat ke sana."
Oleh karena itu, dia tetap ingin datang ke sana bersama keluarganya dan pengikutnya yang diperkirakan terdiri atas 72 anggota keluarga dan kurang dari 100 orang pengikutnya.
Di Karbala, beberapa kilometer dari Kufah, tentara Yazid bin Muawiyah, dalam jumlah besar, di atas 3000 tentara, di bawah panglimanya; Ubaidillah bin Ziyad, segera menghadangnya.
Ibn Ziyad mengajukan tawaran agar Sayyidina Husein tunduk kepada Yazid bin Muawiyah. Sayyidina Husein pun menolak.