Tsumamah memang mempunyai nyali pemberani. Dia pun menjawab pertanyaan tersebut tanpa ragu sekaligus menantang, “Aku ke sini untuk membunuh Muhammad!”
Mendengar jawaban yang menantang ini, Umar tak segan segera menangkapnya dan membawanya ke masjid. Tangan Tsumamah pun diikat. Senjatanya diarampas. Umar melaporkannya kepada Nabi Muhammad saw.
Nabi Muhammad saw. kemudian keluar menemui Tsumamah lalu terjadilah dialog.
Nabi saw. bertanya, “Bagaimana keadaanmu, Tsumamah?”
Baca Juga: Kisah Haru Menjelang Wafat, Habib Munzir Al Musawa Ditemui Rasulullah SAW
Dia pun menjawab, “Aku baik-baik saja.”
“Jika engkau membunuh seseorang, maka akan ada yang membalas kelak. Jika engkau memberi makan, maka engkau memberi kepada orang yang berterima kasih. Jika engkau minta uang, engkau akan diberi seberapa pun engkau memintanya.”
Dialog seperti ini dilakukan lagi sampai tiga hari. Pada keesokan hari berikutnya, Nabi Muhammmad saw. meminta sahabatnya untuk melepaskan ikatan Tsumamah dan membebaskannya.
Tsumamah kemudian pergi ke sebuah pohon kurma di dekat masjid lalu mandi. Sesudah itu, dia kembali dan menyatakan masuk Islam, membaca dua kalimat syahadat.